288 Atlet Bersaing di Badminton Asia Junior Championships

Kejuaraan ini akan digelar di GOR Jati, Kudus, 5 hingga 9 Oktober 2016.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 04 Okt 2016, 22:30 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2016, 22:30 WIB
288 Atlet Bersaing di Badminton Asia Junior Championships
Yoppy Rosimin (Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation), Lani Rahayu (Senior Marketing Communication Manager Blibli.com), Chooi Weng Sheng (Badminton Asia Confederation/BAC Events Manager), Basri Yusuf (Kepala Bidang Pengembangan PB PBSI)

Liputan6.com, Jakarta - Kemerdekaan Indonesia ke-71 pada 17 Agustus lalu mendapat kado manis dari bulutangkis. Indonesia Raya berkumandang di pesta olahraga terbesar dunia, Olimpiade di Rio de Janeiro. Adalah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang berhasil meraih emas di Rio, mereka sekaligus melanjutkan tradisi emas Olimpiade Indonesia.

Kali ini giliran atlet-atlet muda se-Asia unjuk gigi di Badminton Asia U17 dan U15 Junior Championships 2016. Digelar di GOR Jati, Kudus, 5 hingga 9 Oktober, turnamen ini akan diikuti oleh 288 atlet dari 14 negara yaitu Indonesia, Jepang, Korea, Thailand, Taipei, Filipina, Vietnam, Malaysia, Singapura, Iran, Tajikistan, Srilanka, Hong Kong, dan India.

“Sebagai mal online asli Indonesia, kami bangga bisa konsisten mendukung event olahraga yang sangat melekat di hati masyarakat Indonesia dan telah menorehkan sejumlah prestasi internasional,” kata Senior Marketing Communication Manager Blibli.com Lani Rahayu, selaku sponsor utama.

“Turnamen di tingkat junior ini menjadi jalan untuk para atlet bulutangkis muda Indonesia yang akan bersinar di masa depan, di ajang ini mereka mengasah jiwa nasionalisme dengan semangat kegembiraan dan daya juang yang sportif untuk meraih kemenangan,” lanjutnya.

Apa yang ditorehkan oleh Tontowi/Liliyana di arena Olimpiade tentu menjadi sebuah puncak dari perjalanan panjang pembinaan bulutangkis. Mereka pun tentu membutuhkan penerus-penerus prestasi mereka di panggung bulutangkis dunia. Dan turnamen ini menjadi salah satu tangga bagi para atlet muda ini ke panggung dunia.

“Hasil pertandingan ini tentu saja bisa menjadi tolok ukur pembinaan di klub tanah air dan untuk menilai kualitas para pemainnya dibandingkan dengan para pemain negara lain seperti Korea, Jepang, Thailand dan negara peserta lainnya. Selain itu juga tempat untuk memantau perkembangan para pemain junior kita karena mereka yang nantinya akan melanjutkan prestasi para pemain senior kita yang sebelumnya telah mengharumkan nama bangsa, dan peta persaingan bulutangkis dunia dalam beberapa tahun ke depan pun akan menjadi milik mereka,” ucap Ketua Bidang Pengembangan PP PBSI, Basri Yusuf dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

Saat ini, mereka yang pernah menjadi juara di turnamen ini tiga tahun silam sudah bergabung bersama Pelatnas, Cipayung, skuad elit bulutangkis Indonesia. Di antaranya adalah Marsheilla Gischa Islami, Serena Kani, Rinov Rivaldy, Andika Ramadiansyah dan Firman Abdul Kholik kini sudah tampil diberbagai turnamen bulutangkis dunia.

Firman pernah menjadi runner up Indonesian Masters yang berlevel grand prix gold, sementara Gischa bahkan tahun ini berhasil menjadi juara di di Singapore International Series 2016 bersama Yantoni Edy Saputra. Sementara Andika, Serena dan Rinov akan memperkuat tim merah putih di Kejuaraan Dunia Junior (WJC) yang akan digelar di Bilbao, Spanyol awal November mendatang.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya