Bali United Kian Akrab dengan Inkonsistensi

Bali United baru menelan tiga kekalahan beruntun di TSC 2016.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Okt 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2016, 17:00 WIB
20150829-Bali United Siap Ladeni Permainan Persija-Bali
Pelatih Bali United, Indra Sjafri (kanan) memberikan arahan pada Bayu Gatra saat latihan di Lapangan Trisakti, Legian, Bali, Sabtu (29/8/2015). Bali United akan berlaga melawan Persija di Grup C Piala Presiden 2015. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bali - Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo sudah memasuki pekan-pekan krusial. Namun, Bali United belakangan malah seakan mengalami krisis kepercayaan diri. Ada apa, Bali United?

Tim berjuluk Serdadu Tridatu ini belakangan memang mengalami grafik permainan menurun. Bahkan, untuk kali pertama, mereka harus puas menerima tiga kekalahan beruntun di TSC 2016.

Pelatih Indra Sjafri sempat merasa pusing dengan Bali United yang masih rentan soal konsistensi di TSC 2016. Dia ingin anak lebih fokus lagi setiap kali menjalani pertandingan.

"Konsistensi masih jadi masalah kami. Kami sebenarnya memulai pertandingan dengan cukup baik. Namun beberapa peluang yang kami peroleh selalu gagal," kata Indra Sjafri.

Pernyataan eks juru taktik timnas U-19 Indonesia itu memang beralasan. Inkonsistensi, memang jadi pekerjaan rumah yang masih sulit dipecahkan oleh Bali United.



Hal ini memang sejalan dengan raihan Bali United dalam 10 laga terakhirnya. Mereka hanya mampu meraih tiga kemenangan saja, tujuh laga lainnya diakhiri dengan kekalahan.

Bahkan, rekor tak terkalahkan di kandang mereka harus pupus di tangan Persipura Jayapura pada 3 September 2016 lalu. Pun demikian saat mereka juga harus puas menelan pil pahit dikalahkan Persiba Balikpapan di Stadion I Wayan Dipta, 9 Oktober lalu.

Masalah mental itu makin kompleks tatkala I Gede Sukadana cs kembali kalah dari markas penghuni dasar klasemen, Persela Lamongan.



Padahal bila melihat statistik, Bali United sebenarnya berhasil melepaskan 212 tembakan dengan 87 yang mengarah ke gawang. Hal ini berarti mereka berhasil melakukan 4,14 tembakan on target tiap laganya.

Akan tetapi, catatan itu tak sejalan dengan jumlah gol Bali United sampai pekan ke-23 ini. Mereka baru saja menorehkan 21 gol saja. Bisa disimpulkan kalau Serdadu Tridatu masih minim soal penyelesaian akhir.

Bahkan, dalam 10 pertandingan terakhirnya mereka juga seakan sulit mencetak gol. Hanya lima gol yang diciptakan dalam 10 laga, yang artinya cuma 0,5 gol per pertandingan.

Padahal, Bali United mendatangkan beberapa pemain baru pada putaran kedua ini, yakni Daniel Heffernan, dan Zoran Knezevic. Namun nyatanya kedua pemain ini belum  maksimal bahkan sebiji assist atau gol saja belum diciptakan keduanya.

(I. Eka Setiawan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya