Bola.com, Jakarta - Indra Sjafri, pelatih tim nasional U-20, menantikan filosofi baru yang akan diterapkan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia. Perubahan filosofi permainan Tim Garuda diperkirakan akan terjadi seiring dengan pergantian pelatih dari Shin Tae-yong, yang diberhentikan pada 6 Januari 2025, kepada Kluivert.
Indra Sjafri menyatakan, "Ya, itu yang harus kami tunggu. Ini kan dia belum mulai bekerja. Kami tunggu." Hal ini menunjukkan bahwa masih ada waktu untuk melihat bagaimana Kluivert akan mengarahkan tim.
Baca Juga
Pertahanan Berlubang saat Hadapi Timnas Indonesia, Australia Siapkan Strategi Ini
Ini Isi Atlas van Indonesie, Buku yang Dibaca Alex Pastoor usai Jadi Asisten Pelatih Timnas Indonesia
Indra Sjafri Sarankan Patrick Kluivert untuk Berdiskusi dengan Pelatih Klub dari BRI Liga 1, Pegadaian Liga 2 dan Liga Nusantara
"Makanya, dalam konteks itu, saya mempunyai kewajiban untuk memberikan masukan karena memang filosofi sepak bola itu yang akan memandu," tambah Indra Sjafri.
Advertisement
Dengan perubahan ini, diharapkan bahwa masukan dari Indra Sjafri akan sangat berharga dalam proses adaptasi tim terhadap gaya dan strategi baru yang mungkin diperkenalkan oleh Kluivert. Filosofi sepak bola yang diterapkan akan menjadi panduan utama dalam membentuk arah permainan tim ke depan.
Signifikansi dari Filsafat
Indra Sjafri menyoroti betapa pentingnya memiliki filosofi permainan dalam sepak bola. Ia mengamati bahwa negara-negara yang berada di peringkat atas FIFA, seperti Timnas Argentina yang menduduki peringkat pertama hingga Timnas Swiss di peringkat ke-20, semuanya memiliki filosofi bermain yang jelas dan konsisten. Menurutnya, filosofi ini adalah kunci dari keberhasilan mereka di tingkat internasional.
"Ranking ke-1 sampai ke-20 dunia, itu negara yang mempunyai filosofi. Sebab menurut saya, anak Indonesia akan nyaman bermain dengan cara Indonesia, dan dia amini," ucap Indra Sjafri.
Ia menambahkan bahwa setiap negara memiliki gaya bermain yang unik dan sesuai dengan karakteristik pemainnya. "Orang Belanda akan nyaman bermain dengan cara Belanda. Termasuk selama ini kita mengatakan passing-passing anak Indonesia jelek, misalnya," tuturnya.
Dengan demikian, penting bagi tim nasional Indonesia untuk mengembangkan gaya bermain yang sesuai dengan identitas dan kemampuan pemainnya agar dapat bersaing di kancah internasional.
Advertisement
Contoh Kemenangan Melawan Argentina
Indra Sjafri memberikan contoh saat Timnas Indonesia U-20 sukses mengalahkan Argentina U-20 dengan skor 2-1 dalam turnamen Seoul Earth On Us Cup 2024 yang digelar di Korea Selatan pada 28 Agustus 2024.
"Tapi, kok bisa kami menang atas Argentina. Kami melepaskan 422 umpan dengan akurasi 87 persen. Argentina 76 persen dengan 276 umpan. Passing anak Indonesia akan jelek kalau dimainkan dengan game plan yang tidak tepat," ungkap Indra Sjafri.
Indra Sjafri juga telah bertemu dengan Kluivert ketika pelatih asal Belanda tersebut mengunjungi latihan timnas U-20 di Stadion Madya, Jakarta Pusat, pada hari Senin, 13 Januari 2025.
"Oleh sebab itu, saya bilang, ayo maksimalkan potensi yang ada. Jangan mengubah potensi karena tidak ada satu pun pelatih bisa menjadi tukang sulap," ucap Indra Sjafri.
"Ya, pasti potensi yang ada. Apalagi kami diperkuat dengan potensi-potensi pemain keturunan, yang saya pikir sudah sangat luar biasa. Kombinasi pemain keturunan dengan lokal inilah yang harus bersinergi. Yang harus bahu membahu untuk bisa sukses," tutur Indra Sjafri.
Strategi Penguasaan Bola dan Serangan Gaya Patrick Kluivert
Dalam sesi perkenalan sebagai pelatih Timnas Indonesia yang berlangsung pada hari Minggu, 12 Januari 2025, Kluivert menjelaskan strategi permainan yang akan ia gunakan. Ia menekankan pentingnya memiliki pertahanan yang kuat, baik itu dengan formasi tiga, empat, atau lima bek. Namun, yang lebih krusial menurutnya adalah kepercayaan diri dalam mengendalikan bola.
"Penting untuk memiliki barisan pertahanan yang bagus, entah itu tiga bek, empat bek, atau lima bek. Tapi, ada hal yang lebih penting lagi yakni kepercayaan diri dalam menguasai bola karena saya suka menguasai bola. Sebab, bagaimana bisa mencetak gol kalau tidak menguasai bola?" ujar Kluivert.
Kluivert menambahkan bahwa ia menyukai gaya permainan yang ofensif dan penguasaan permainan. Menurut pelatih berusia 48 tahun ini, ia sudah terbiasa dengan sistem tersebut.
"Yang paling penting adalah saya suka permainan menyerang dan menguasai permainan. Saya familier dengan sistem tersebut," jelasnya.
Dengan pendekatan ini, Kluivert berharap dapat membawa Timnas Indonesia mencapai prestasi yang lebih baik di masa mendatang.
Advertisement