5 Eks Bintang Liga Premier Bangkrut Usai Pensiun

Pemain Liga Premier mudah terjebak gaya hidup bermewah-mewahan dan hedonis.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 03 Nov 2016, 09:30 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2016, 09:30 WIB
Manchester United
MU salah satu tim di Premier League

Liputan6.com, Jakarta Masa depan pemain sepak bola memang tak selalu menjanjikan. Namun, tak dipungkiri banyak pula pemain bintang, yang hidupnya berlimpah kekayaan hasil memeras keringat di lapangan.  

Tapi, laporan Financial Times, menyebutkan sejumlah besar mantan pemain sepak bola profesional di Liga Premier Inggris  mengalami kebangkrutan. Dan itu mereka rasakan tak lama setelah pensiun dari sepak bola.

Penyebabnya masalah ini bisa beberapa hal. Ada yang salah urus keuangan, penasihat yang tidak bermoral, atau terlbat perjudian.

Awalnya, pemain sepak bola profesional di Premier League berlimpah kekayaan. Rata-rata pemain Premier League bergaji 30.000 pounds (sekitar Rp 437 juta) per pekan.

Namun, di sisi lain, mereka juga mudah terjebak gaya hidup bermewah-mewahan dan hedonis. Selain itu, kebanyakan dari mereka kurang sukses saat menginvestasikan uangnya di bidang bisnis.

Berikut pemain yang pernah mengalami kebangkrutan:
 

Lee Hendrie

Lee Hendrie
Lee Hendrie

Lee Hendrie, sekarang berusia 35 tahun, pernah dianggap sebagai salah satu gelandang top, dan dinilai akan memiki karir besar. Hendrie bahkan dikabarkan pernah mencapai gaji tertinggi hingga 24 ribu pounds per pekan.

Namun, kehidupan pemain yang pernah membela tim Liga Primer Indonesia (LPI) Bandung FC ini, berubah drastis. Tujuh tahun setelah penampilan terakhirnya untuk Aston Villa, ia mengalami kebangkrutan.

Pada 2012, Hendrie menghadapi melonjaknya utang dan masalah finansial lain. Ia lalu mencoba bunuh diri sebanyak dua kali tapi gagal, sebelum akhirnya dinyatakan bangkrut oleh pengadilan.

Berbicara kepada BBC Radio 4, Hendrie menceritakan bagaimana salah urus keuangan dan rincian pernikahannya menjadi awal dari kejatuhan ekonominya.

Brad Friedel

Brad Friedel
Brad Friedel


Kiper Tottenham Hotspur dinyatakan bangkrut pada tahun 2011 oleh pengadilan di Inggris. Penyebabnya, utang-utang terkait akademi sepakbola di kampung halamannya.

The Daily Mirror mengungkapkan, pengadilan Macclesfield menuntut Friedel melunasi utang 8 juta dolar yang menjadi beban Akademi Sepakbola Premier di Lorain, Ohio, AS.

Bahkan, rumah Friedel di Ohio dikabarkan sudah disita pengadilan bulan lalu.

John Arne Riise

John Arne Riise
John Arne Riise

Mantan pemain Liverpool ini dinyatakan bank bangkrut pada tahun 2007. Pernyataan lembaga perbankan ini dikeluarkan setelah utang Riise sekitar 100.000 pounds tidak dibayar.

Riise mengalami kesulitan keuangan, setelah sang pemain gagal menjalankan bisnis perusahaan, termasuk sebuah hotel.

Pemain Norwegia ini, dengan cepat bangkit dari keterpurukan. Dia sempat bermain di Italia bersama AS Roma dan kembali ke Liga Primer Inggris bersama Fulham.

Eric Djemba-Djemba

Erric Djemba-Djemba
Erric Djemba-Djemba

Karirenya Djemba di Manchester United tidak mengesankan. Pemain asal Kamerun ini, juga pernah membela Aston Villa, dan Burnley.

Kebangkrutan Djemba-Djemba berasal kebiasaan belanjanya yang konyol. Pada suatu saat, ia pernah memiliki 10 mobil 4x4, kemudian meneluarkan dana besar untuk membeli furnitur.

Bahkan, Djemba mempunyai 30 rekening bank yang berlainan. Akhirnya, ia terjebak dari satu tagihan (kredit) ke tagihan lainnya.

Pola hidup hedonis yang dianut Djemba-Djemba bisa jadi bermula ketika ia memulai karir profesionalnya bersama Nantes, 2001-03. Sumber di Prancis, mengatakan, tanpa ada yang menasihatinya, Djemba-Djemba seringkali memberikan sebagian uangnya ke Kamerun tanpa alasan yang jelas.


Jason Euell

Jason Euell
Jason Euell

Jason Euell, 36, yang kembali bergabung dengan Charlton Athletic pada tahun 2011, mengajukan kebangkrutan setelah menjadi korban penipuan.

Euell hanya bisa pasrah setelah mengetahui tanda tangannya dipalsukan dalam sebuah dokumen, tak lama setelah bisnis properti yang dibangun bersama seorang temannya gagal, demikian dilansir The Sun.

"Enam tahun lalu, saya mengivenstasikan uang saya pada sebuah usaha properti milik teman saya. Ada beberapa faktor saat itu yang membuat usaha tersebut gagal," ujarnya.

Namun bukan itu yang membuat pemain Inggris keturunan Jamaika itu kesal setengah mati. "Saya mendapati tanda tangan saya dipalsukan dalam sebuah dokumen," keluh mantan pemain Middlesbrough itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya