5 Bek Terburuk dalam Sejarah Liga Inggris

Lima pemain ini memiliki karier yang mengerikan di Liga Inggris.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 20 Nov 2016, 07:30 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2016, 07:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Sejak format berganti menjadi Premier League pada 1992, Liga Inggris kerap menghasilkan pemain-pemain bintang. Sebut saja seperti Steven Gerrard, Paul Scholes, Ryan Giggs, Thierry Henry, Dennis Bergkamp, Cristiano Ronaldo, hingga Luis Suarez.

Mereka adalah pemain-pemain yang mampu menorehkan tinta emas dalam sejarah sepak bola Inggris. Namun, tak banyak pemain yang bisa meraih kesuksesan di kompetisi paling kompetitif di dunia tersebut.

Sebaliknya, tak sedikit pula pemain yang justru mengalami keterpurukan saat berkarier di Liga Inggris. Seperti dilansir Sportskeeda, ada beberapa pemain yang tercatat bek dengan penampilan terburuk di Liga Inggris.

Berikut adalah daftar lima pemain tersebut:

5. Jean-Alain Boumsong (Newcastle United)

5. Jean-Alain Boumsong (Newcastle United)

Boumsong bergabung Newcastle United setelah membuktikan dirinya sebagai salah satu bek terbaik di Liga Prancis bersama Auxerre. Namun, sebelum merapat ke Newcastle, ia lebih dulu singgah di Rangers pada paruh pertama musim 2004/2005.

Baru pada Januari 2005 ia meneken kontrak berdurasi 5,5 tahun bersama Newcastle dengan biaya 8 juta pounds. Di klub-klub sebelumnya, pemain kelahiran 14 Desember 1979 itu memiliki keunggulan dalam hal kecepatan, kekuatan, dan daya defensif mumpuni.

Jean-Alain Boumsong saat baru didatangkan Newcastle United. (Chronicle Live)

Sialnya, ia gagal menunjukkan itu semua di Liga Inggris. Rangers menjadi klub yang diuntungkan karena mendapat pemasukan dari bek dengan penampilan buruk itu. Pada akhirnya, Newcastle langsung memutus kontraknya pada musim panas 2006.

Adalah Juventus yang mau menampungnya. Namun, saat itu Juve sedang berkiprah di Serie B akibat hukuman skandal Calciopoli. Meski ikut membantu Juve promosi ke Serie A, namanya tetap masuk dalam daftar bek terburuk dalam sejarah Newcastle.

4. Marco Materazzi (Everton)

4. Marco Materazzi (Everton)

Sebelum menjadi legenda Inter Milan, Materazzi harus terlebih dulu menjalani karier yang sulit. Ia berulang kali pindah ke klub karena kesulitan menemukan performa terbaiknya.

Salah satu klub yang pernah disinggahi pemain asal Italia itu adalah Everton. Karier bersama Everton dijalani Materazzi pada musim 1998/1999. Selain tak disiplin dalam bertahan, Materazzi juga dikenal dengan tekel-tekel kotornya.

Marco Materazzi memiliki kenangan buruk saat memperkuat Everton pada musim 1998/1999. (Everton)

Buktinya, ia harus diusir keluar lapangan hingga tiga kali hanya dalam 27 pertandingan bersama Everton. Pada akhirnya, The Toffees memutuskan untuk melepas Materazzi ke Perugia. Di sana, ia justru menjadi bek yang produktif. Pada musim 2000/2001, ia membukukan 12 gol dari 33 laga.

Barulah Inter tertarik merekrutnya pada musim panas 2001. Tampil dalam 301 laga, pemain yang dikenal tandukannya kepada Zinedine Zidane itu memenangkan 15 gelar bergengsi.

3. Djimi Traore (Liverpool)

3. Djimi Traore (Liverpool)

Pemain yang memutuskan pensiun bersama Seattle Sounders pada 2014 itu hijrah ke Liverpool pada 1999 setelah memulai karier profesionalnya di Laval, klub papan bawah Prancis. Tercatat, ia memperkuat Liverpool hingga 2006.

Saat bergabung, usia Traore saat itu baru 19 tahun. Sayang, karier selama tujuh tahun Traore di Liverpool lebih banyak dilewati dengan duduk di bangku cadangan. Itu karena setiap kali dimainkan, pemain kelahiran 1 Maret 1980 itu kerap tampil mengecewakan.

Momen saat Djimi Traore dimainkan Liverpool di laga final Liga Champions 2004/2005 melawan AC Milan. (Bleacher Report)

Salah satu penampilan terburuknya diperlihatkan saat Liverpool melawan Burnley di Piala FA 2004/2005. Kala itu, gol bunuh dirinya membuat Liverpool tersingkir di babak ketiga. Meski begitu, Traore sempat dipercaya tampil sebagai starter pada laga besar.

Ya, ia dipasang saat Liverpool menghadapi AC Milan di final Liga Champions 2004/2005. Sialnya, ia menjadi biang keladi di balik gol pertama Milan lewat tendangan bebas Maldini. Untungnya, Liverpool tetap menang setelah unggul dalam adu penalti.

2. Roque Junior (Leeds United)

2. Roque Junior (Leeds United)

Roque Junior bergabung dengan Leeds United pada 2003. Saat itu Leeds baru saja finis di urutan ke-15 Liga Inggris 2002/2003. Jadi, Leeds mengambil jalan pintas untuk membangun kekuatannya dengan menghadirkan pemain-pemain berkualitas.

Klub yang dikenal dengan strategi hebatnya mendapatkan pemain tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi tersebut akhirnya memilih pemain yang sudah memenangkan Piala Dunia bersama Brasil dan Liga Champions bersama AC Milan itu dengan status pinjaman.

Roque Junior memperkuat Leeds United hanya selama lima bulan. (Dream Team)

Ia tak butuh waktu lama untuk membuat dirinya dikenal dengan penampilan mengecewakannya. Suporter Leeds pun ikut heran mengapa klub kesayangan mereka mau meminjam pemain yang terlihat tidak tahu cara bertahan sepertinya.

Pada akhirnya, ia hanya dimainkan dalam lima pertandingan di Leeds. Bahkan, ia juga diusir keluar lapangan saat melakoni debutnya.

1. Pascal Cygan (Arsenal)

1. Pascal Cygan (Arsenal)

Nama Cygan mungkin masih jarang terdengar di telinga. Itu karena ia tak memiliki karier yang mengesankan. Bahkan, namanya masuk dalam daftar bek terburuk dalam sejarah Liga Inggris saat memperkuat Arsenal pada 2002-2006.

Ia datang ke Arsenal setelah tampl mengesankan bersama Lille. Arsene Wenger berpikir Cygan bisa meningkatkan sistem pertahanan timnya. Sayang, keputusan Wenger tersebut malah berakhir mengecewakan.

Pascal Cygan menjadi salah satu transfer terburuk Arsene Wenger selama di Arsenal. (The Sportster)

Saking buruknya, suporter Arsenal sendiri memiliki lagu sindiran khusus untuk Cygan. Salah satu baitnya adalah 'Ia bermain ketika tidak ada yang fit, Cygan!' Meski begitu, sangat aneh karena Arsenal bisa memenangkan gelar liga dan mencatat rekor tak terkalahkan saat Cygan ada dalam skuat mereka.

Total, ia dimainkan dalam 63 laga dan memenangkan lima gelar bersama The Gunners. Selain Liga Inggris, ia juga meraih dua Piala FA dan dua Community Shield.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya