Ragam Formasi Timnas Indonesia Sebelum ke Final Piala AFF 2016

Timnas Indonesia punya berbagai skema cadangan.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Des 2016, 18:50 WIB
Diterbitkan 09 Des 2016, 18:50 WIB
Bayu Pradana
Pemain Bayu Pradana Timnas Indonesia (kanan) Bayu Pradana, coba menghalau pergerakan pemain Vietnam di laga kedua semifinal Piala AFF lawan Vietnam. (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia pada Piala AFF 2016 bisa dibilang punya berbagai skema cadangan. Skuat Garuda bermain lebih fleksibel dan efisien, tergantung dengan karakteristik permainan lawannya.

Banyak pilihan, bisa dibilang demikian. Ya, Pelatih Alfred Riedl tampaknya sudah tahu betul permainan Skuat Garuda. Timnas Indonesia sendiri sebelum turnamen, selalu dikait-kaitkan dengan formasi andalan Riedl, 4-4-2.

Melawan Thailand di pertandingan fase grup, Riedl memang tetap menggunakan formasi itu. Namun, hasilnya kurang memuaskan. Tak ada banyak kreasi dari lini tengah Skuat Garuda.

Saat melawan Thailand, timnas Indonesia tetap tampil seperti biasa, yakni dengan duet di tengah bersama Stefano Lilipaly dan Bayu Pradana. Seimbang memang, tetapi tak hadirnya Evan Dimas membuat permainan timnas hambar. Tercatat, mereka hanya memiliki penguasaan bola 39%.

Evaluasi Riedl

Evaluasi pun dilakukan Riedl. Saat lawan Filipina, pelatih asal Austria ini sendiri cukup berani mengubah formasinya. Dia menduetkan Evan Dimas dengan Lilipaly di lini tengah. Dengan formasi sama, yakni 4-4-2, lini tengah Indonesia seakan hidup.

Akan tetapi, ada pekerjaan rumah lagi. Baik Evan dan Lilipaly seakan bingung jaga pertahanan. Mereka akhirnya mendapat kartu kuning secara berurutan, yakni pada menit ke-71 dan 73 saat melawan Filipina lantaran tak adanya seorang jangkar.
Penyerang Indonesia, Boaz Solossa beraksi di laga semifinal pertama lawan Vietnam.  (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)
Alhasil, Riedl kembali mengubah formasi dengan berani menjadi 4-1-4-1 saat melawan Singapura. Dengan tetap memainkan Evan-Lilipaly, Riedl mengorbankan Lerby Eliandry digantian Bayu Pradana.

Di sini, Lilipaly kalau kata Riedl memainkan peran 0,5 stiker, alias bayangan. Hasilnya cukup apik. Penguasaan bola Indonesia sangat bagus, bahkan tertinggi dalam tiga laga, yakni mencapai 64%.

Amankan Permainan

Keputusan baru sekali lagi ditunjukkan Riedl kala bertandang ke Vietnam di semifinal leg kedua lalu. Dengan modal menang 2-1 di Pakansari, Riedl sepertinya lebih mau mengamankan permainan timnas. Dia memasang formasi 4-2-3-1.

Memilih duet Fachrudin-Hansamu Yama di belakang, menariknya ada nama Manahati Lestusen juga yang bermain. Komentator FoxSport bahkan menyebut Indonesia bermain dengan lima bek sejajar.
Hansamu Yama dan Manahati Lestusen sempat memberikan harapan di lini pertahanan Indonesia. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Indonesia memang diserang sepanjang laga oleh Vietnam. Namun, nasib Indonesia nyaris seperti Chelsea vs Barcelona pada Liga CHampions 2012 silam. Ya, Skuat Garuda malah berhasil mencuri dua gol di Hanoi, dan sukses terbang ke partai puncak.

Melihat kombinasi yang dimiliki Riedl, tak terlalu berlebihan kalau bisa menumbuhkan rasa optimisme publik Tanah Air akan kesuksesan Skuat Garuda merebut juara pertama kalinya di Piala AFF edisi tahun ini. Jadi, kita nantikan saja.

I. Eka Setiawan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya