Liputan6.com, Jakarta Karier kepelatihan Juergen Klopp tengah berada dalam sorotan tajam penggemar dan media. Ini tak lepas dari catatan minor Liverpool di kompetisi domestik di mana The Reds saat ini tercecer di urutan kelima dengan raihan 46 poin atau selisih 13 angka dari pemuncak klasemen sementara Liga Inggris, Chelsea.
Lebih buruknya lagi, Liverpool pernah kehilangan dua trofi sekaligus dalam sepekan yakni Piala Liga Inggris dan Piala FA. Tentu ini bukan hasil yang diinginkan oleh penggemar terlebih Klopp hanya mampu meraih satu kemenangan saja dalam 10 pertandingan terakhir di semua kompetisi sejak pergantian tahun.
Baca Juga
Advertisement
Padahal sejak kedatangannya ke Liverpool pada Oktober 2015 lalu, Klopp dipandang sebagai salah satu pelatih yang bakal meraih kesuksesan di Liga Inggris. Pasalnya Klopp telah mengalami keberhasilan bersama Borussia Dortmund yang telah menghasilkan dua gelar Bundesliga.
Namun kenyataan berkata lain. Catatan perjalanan Klopp bersama The Reds justru tidak jauh berbeda dari pelatih pendahulunya Brendan Rodgers. Bahkan pelatih berkacama itu lebih buruk ketimbang Rodgers.
Statistik mencatat Klopp dan Rodgers sama-sama telah mencatatkan 26 menang, 16 seri, dan 22 kalah dalam 54 pertandingan bersama Liverpool. Perbedaannya terletak pada jumlah gol yang ditorehkan pemain.
Selama ditangani Rodgers, pemain berhasil menyarangkan 110 gol. Jumlah gol yang dibukukan pasukan Rodgers lebih baik ketimbang masih ditangani Klopp di mana Philippe Coutinho dkk hanya membukukan 107 gol.
Kelebihan Rodgers, dia diberi keleluasaan untuk membeli pemain selama bursa transfer musim panas dan musim dingin. Selain itu pada masa kejayaannya ada nama Luis Suarez yang dianggap sebagai mesin gol Liverpool.
Terlepas dari statistik kedua pelatih, penggemar tetap menginginkan Klopp bertahan. Mereka yakin di bawah asuhan pelatih berkebangsaan Jerman, Liverpool bakal bangkit dari kemerosotan.
(Inov Nastora)