5 Mantan Pemain Sekaligus Pelatih AC Milan Era Berlusconi

Carlo Ancelotti mencatat berbagai prestasi sebagai pemain dan pelatih AC Milan.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Feb 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2017, 10:00 WIB
Silvio Berlusconi segera meninggalkan kursi kepemilikan AC Milan.
Silvio Berlusconi segera meninggalkan kursi kepemilikan AC Milan. (AFP/Tiziana Fabi)

Liputan6.com, Milan - Era Silvio Berlusconi di AC Milan akan berakhir dalam hitungan hari. Terhitung 3 Maret, I Rossoneri dikuasai perusahaan konsorsium asal Tiongkok Sino-Europe Sports.

Membeli klub dari Giuseppe Farina senilai 40 juta lira pada 10 Februari 1986, Berlusconi telah mempersembahkan 29 gelar bagi AC Milan.

Selama 31 tahun menjadi Presiden AC Milan,  Berlusconi banyak berjasa dalam mendatangkan pemain-pemain top. Sebut saja trio Belanda Ruud Gullit, Marco van Basten, dan Frank Rijkaard. 

Berlusconi pula yang merekrut Carlo Ancelotti, Leonardo, George Weah, Olivier Bierhoff, Andriy Shevchenko, dan Kaka.

Di antara pemain-pemain top yang pernah membawa AC Milan meraih gelar, ada pula beberapa di antaranya yang kemudian menjadi pelatih I Rossoneri. Berikut lima di antaranya.

Carlo Ancelotti

Carlo Ancelotti. (AFP/Giuseppe Cacace)

Carlo Ancelotti merupakan mantan pemain AC Milan di era awal kedatangan Berlusconi. Posisinya adalah gelandang. Saat itu ia dibeli dari AS Roma pada Juli 1987. Ia membela Milan sampai gantung sepatu pada Juli 1992. Selama menjadi pemain Milan, ia tampil sebanyak 153 kali dan menyumbangkan 11 gol di semua kompetisi.

Selepas pensiun, Ancelotti pun terjun ke dunia kepelatihan. Ia mengawali karier kepelatihannya di klub Reggiana pada tahun 1995.

Sebagai pelatih, sepak terjang Ancelotti tak perlu diragukan lagi. Hampir semua tim yang pernah diasuhnya selalu berhasil meraih gelar juara. Pria yang sekarang melatih Bayern Muenchen ini pernah menukangi Real Madrid, Paris Saint Germain, Chelsea, Juventus, dan Parma.

Khusus di Milan, Don Carletto menjalankan tugasnya sebagai pelatih selama delapan musim, yakni pada 2001-2009. Selama rentang waktu tersebut, ia mempersembahkan satu gelar scudetto (2003/2004), satu Piala Italia (2002/2003), satu Piala Super Italia (2004), dua Piala Liga Champions (2002/2003, 2006/2007), dua Piala Super UEFA (2003, 2007), dan Piala Dunia Antarklub (2007).

Dengan sederet prestasi tersebut, sejauh ini pria 58 tahun tersebut adalah pelatih tersukses yang merupakan mantan pemain Milan.

Mauro Tassotti

Mantan pemain Milan berikutnya yang juga sempat merasakan duduk di kursi pelatih bekas klubnya itu adalah Mauro Tassotti. Hanya saja, Tasaotti menjabat pelatih Milan hanya sebagai caretaker (sementara) karena kekosongan kursi kepelatihan Milan selepas kepergian Massimiliano Allegri.

Sejatinya, selepas pensiun, Tassotti lebih banyak menghabiskan waktunya sebagai asisten pelatih di Milan.

Sebagai pemain, Tassotti membela Milan selama 17 tahun (1980-1997) hingga akhirnya pensiun di sana. Bersama Ancelotti, Tassotti juga termasuk bagian dari The Dream Team Milan bersama trio Belanda Ruud Gullit, Marco van Basten, dan Frank Rijkaard.

Mauro Tassotti. (AFP/Olivier Morin)

Leonardo

Mantan pemain berikutnya yang pernah mencicipi karier sebagai pelatih Milan adalah Leonardo.

Usai pensiun pada 1 Maret 2003, Leonardo mengawali karier sebagai staf kepelatihan di Milan hingga 2008. Kemudian, pada Juli tahun yang sama, ia diangkat sebagai direktur olahraga selama setahun. Setahun berselang, ia ditunjuk sebagai pelatih menggantikan Carlo Ancelotti.

Leonardo. (AFP/Giuseppe Aresu)

Namun, jabatan pelatih Leonardo tak bertahan lama. Ia ditendang dan digantikan oleh Massimiliano Allegri hanya kurun waktu 11 bulan.

Sebagai pemain, Leonardo membela Milan pada September 1997 hingga Juli 2001. Ia kemudian kembali lagi ke Milan pada Oktober 2002 dan pensiun di San Siro.

Clarence Seedorf

Bagi pecinta sepakbola kontemporer, nama Clarence Seedorf mungkin lebih melekat dengan identitasnya sebagai pemain ketimbang pelatih. Sebagai pelatih, Seedorf masih sangat "hijau".

Ya, Seedorf baru pensiun pada 14 Januari 2014 lalu. Hanya dua hari berselang, ia langsung didaulat sebagai pelatih Milan. Sayangnya, Seedorf gagal total. Umur kepelatihannya di Milan hanya lima bulan.

Clarence Seedorf (AFP/Fabio Muzzi)

Sebagai pemain, ia membela Milan di rentang tahun 2002 sampai 2012. Di bawah asuhan Carlo Ancelotti, mantan pemain timnas Belanda itu turut membantu I Rossoneri menyabet dua gelar Liga Champions (2003 dan 2007) dan satu gelar scudetto (2004).

Filippo Inzaghi

Publik sepakbola mungkin masih ingat jelas bagaimana Filippo Inzaghi di lapangan semasa masih menjadi pemain. Sebab, seperti halnya Seedorf, ia belum lama gantung sepatu. Ciri khas yang melekat pada kakak pelatih Lazio, Simone Inzaghi, ini adalah sering tertangkap offside dan suka diving.

Sebagai pemain, Inzaghi membela Milan selama 11 tahun, yakni mulai tahun 2001 sampai pensiun pada 1 Juli 2012. Ia turut menjadi bagian penting dari skuad Milan dalam memenangkan dua gelar Liga Champions (2003 dan 2007).

Filippo Inzaghi. (AFP Photo/Marco Bertorello)

Namun sayang, prestasi Inzaghi sebagai pemain belum menular ke karier kepelatihannya. Ia gagal total saat ditunjuk sebagai allenatore pada Juni 2014. Ia pun hanya setahun melatih I Rossoneri dan digantikan Sinisa Mihajlovic pada Juni 2015. (Abul Muamar)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya