Liputan6.com, Jakarta Yamashita Kunihiro adalah salah satu penyebab gagalnya Pusamania Borneo FC (PBFC) menjadi juara Piala Presiden 2017. Bukan karena tampil buruk, tapi karena bek PBFC harus meninggalkan lapangan lebih cepat.
Baca Juga
Advertisement
Pada laga final Piala Presiden 2017 melawan Arema FC di Stadion Pakansari, Minggu (12/3/2017), Yamashita mengalami cedera. Ia pun ditarik di menit ke-26 dan digantikan Firly Apriansyah.
Menurut pelatih PBFC Ricky Nelson, keluarnya Yamashita membuat ruh permainan PBFC menghilang. Buktinya, enam menit setelah Yamashita keluar, gawang PBFC pun dibobol Hanif Sjahbandi.
Yamashita menyesal karena tak mampu membawa pulang gelar juara buat PBFC. Namun, bek berusia 30 tahun itu tetap mengapresiasi perjuangan rekan-rekannya.
"Saya bergabung dengan tim ini seminggu sebelum turnamen. Kami berkembang dari pertandingan ke pertandingan lain. Ini sangat dekat (dengan juara) tapi pemain sudah main dengan baik," ujarnya.
Arema FC Garang
Di sisi lain, kemenangan 5-1 membuat Arema menjadi satu-satunya tim yang bisa menjebol gawang PBFC kawalan Wawan Hendrawan lebih dari dua kali di satu laga. Sebelumnya, PBFC memang dikenal sebagai tim dengan pertahanan solid.
Buktinya, tim Pesut Etam bisa melaju ke semifinal tanpa kemasukkan satu gol pun. Gawang Wawan baru bisa dijebol ketika mereka menghadapi Persib Bandung pada leg pertama semifinal.
"Arema layak juara. Mereka membuat kami tak bisa keluar dari tekanan. Coach Aji benar-benar pandai meramu tim yang dihuni banyak pemain berkualitas," tutur Ricky Nelson.