Menpora Minta Cricket Berprestasi di SEA Games 2017

Menpora Imam Nahrawi menegaskan prestasi di SEA Games 2017 menjadi paramater untuk Asian Games 2018.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 27 Mar 2017, 23:00 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2017, 23:00 WIB
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Cricket Indonesia (PPPCI) Aziz Syamsudin dan Menpora Imam Nahrawi
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Cricket Indonesia (PPPCI) Aziz Syamsudin dan Menpora Imam Nahrawi (Humas Menpora)

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Pusat Persatuan Cricket Indonesia (PPPCI) Aziz Syamsudin meminta bantuan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahwari terkait penggunaan lapangan untuk latihan di daerah Pulomas, Jakarta Timur. Sebelumnya, PPPCI telah bertemu dengan Jakpro, KOI, dan beberapa pihak lain yang pada prinsipnya mendukung.

"Mereka prinsipnya setuju, baik dari alokasi tanah maupun anggarannya. Hanya saja, minta surat rekomendasi persetujuan dari Menpora," kata Ketua Umum PPPCI Aziz Syamsudin kepada Menpora Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (27/3/2017).

Dalam kesempatan ini, ia juga menyampaikan telah menyiapkan pengurus untuk PON Papua mendatang. Sementara terkait SEA Games 2017 di Malaysia, Aziz optimistis cricket mampu meraih medali.

"Kami mengusulkan Pak Menteri agar cricket bisa masuk di Satlak Prima ,baik untuk atlet putra dan putrinya. Parameter kita di SEA Games Agustus 2017 Malaysia putri meraih medali emas dan putranya perak atau perunggu," ucap Azis.

Di beberapa pertandingan persahabatan, cricket Indonesia mampu berbicara banyak. Mereka menang atas Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan Jepang. Peringkat Indonesia pun meningkat dari 134 menjadi 43 dunia saat ini.

"Apabila di SEA Games target kita meleset, maka pada Asian Games kita akan tahu diri Pak Menteri (Menpora)," ujar Aziz.

Asian Games

Dalam kesempatan ini, Sekjen PPPCI Arsyad memohon kepada Menpora Imam agar cabor cricket tetap dipertandingkan di Asian Games 2018. "Jika alasannya biaya (budgeting), semua peserta yang nantinya hadir di Asian Games akan membayar US$ 50 per orang dan wajib. Pendanaan itu akan dilimpahkan ke Inasgoc. Apabila cricket tidak dipertandingkan, maka akan dapat banned dan pemotongan anggaran dari ICC serta penurunan peringkat dunia," paparnya.

Terkait pengurangan sejumlah cabang olahraga, Menpora Imam mengatakan akan ada alat ukurnya, yakni prestasi. "Terima kasih telah memberikan beberapa informasi prestasi. Meski pertandingan persahabatan, harus tetap ada analisa yang dominan sekali, dimana cricket seperti India, Pakistan, Australia," ujar Menpora.

Sementara terkait efisiensi di Asian Games, itu merupakan prinsip yang didorong OCA karena di Asian Games Incheon itu cuma 36, sedangkan di Indonesia 42 cabang olahraga.

"Memang untuk jumlah cabang olahraga belum final hingga Agustus mendatang. Untuk itu, penting sekali SEA Games Malaysia menjadi parameter sehingga nantinya saya laporan ke Bapak Wakil Presiden bisa berjalan lancar, meski beliau inginkan adanya efisiensi semoga beliau mempertimbangkan," ucapnya.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya