Ade Wellington Mundur dari Sekjen, PSSI Segera Cari Pengganti

Menurut Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, Ade Wellington mundur karena masalah pengalaman.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 10 Apr 2017, 17:30 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2017, 17:30 WIB
20170202-Puluhan Wasit Piala Presiden Ucapkan Janji Integritas di Makostrad-Jakarta
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi (kanan) berbincang dengan Sekjen Ade Wellington usai memberi arahan kepada para wasit saat upacara pengucapan sumpah dan janji di Makostrad, Jakarta, Kamis (2/2). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, mengaku bakal secepatnya mencari pengganti Ade Wellington. Ade mundur dari jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI per hari ini (10/4/2017).

"Nanti kita akan rapat exco. Kita bicarakan siapa yang akan menggantikan. Sesegera mungkin, tak boleh lambat," ujar Edy saat ditemui di acara peluncuran Liga 1 di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (10/4/2017).

Edy menuturkan, PSSI bakal mengadakan fit and proper test untuk menyaring calon Sekjen PSSI yang baru. Edy menuturkan hal itu dilaksanakan lantaran PSSI tak mau asal dalam mencari pengganti Ade.

Saat ini ada beberapa nama yang disebut-sebut menjadi calon pengganti Ade. Nama-nama itu adalah Direktur kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ratu Tisha Destria, Chief Operation Officer PT LIB Tigorshalom Boboy, dan mantan sekretaris Badan Liga Amatir Indonesia Syauqi Soeratno.

Namun, Edy mengaku tak mengetahui hal tersebut."Belum tahu karena saya baru terima surat pengunduran dirinya," ujar Edy.

Edy menambahkan, ia punya empat kriteria yang harus dipenuhi untuk Sekjen PSSI. Empat kriteria itu sebetulnya telah ada dalam diri Ade Wellington.

Akan tetapi, Edy menilai Ade mundur karena permasalahan pengalaman."Kriteria yang pertama dia memahami masalah persepakbolaan administrasi manajemen. Dia tahu pengelolaan bola, atlet, sampai manajemen," kata Edy.

"Yang kedua, dia loyal kepada ketua. Dia bisa berkomunikasi dengan negara rekan sejawat. Dia harus berkomunikasi luar negeri. Kriteria itu ada di Pak Ade, hanya mungkin dia belum pernah menangani," ujar Edy mengakhiri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya