UEFA Jajal Sistem Adu Penalti ABBA

Adu penalti selama ini menggunakan pola ABAB.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 04 Mei 2017, 19:10 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2017, 19:10 WIB
Pemain Timnas Brasil merayakan kemenangan atas Jerman melalui adu penalti pada Olimpiade 2016. Menurut penelitian, penendang kedua adu penalti mendapat kerugian.
Pemain Timnas Brasil merayakan kemenangan atas Jerman melalui adu penalti pada Olimpiade 2016. Menurut penelitian, penendang kedua adu penalti mendapat kerugian. (Reuters/Leonhard Foeger)

Liputan6.com, Nyon - UEFA berencana mengubah urutan adu penalti. Sistem baru ini dicoba pada Piala Eropa Putri U-17 yang berlangsung di Republik Ceko pada 2-14 Mei.

Otoritas sepak bola Eropa itu berinovasi dalam adu penalti agar tidak ada peserta yang merasa dirugikan. 

Adu penalti selama ini menggunakan urutan ABAB. Tim A mengeksekusi terlebih dahulu diikuti tim B. Siapa yang mengambil tendangan pertama ditentukan berdasar koin.

Berdasar penelitian, tim yang mengambil penalti pertama memiliki keuntungan 60 persen untuk memenangi pertandingan. "Tim kedua mendapat tekanan lebih besar," tulis keterangan UEFA, dikutip BBC.

Susunan baru yang dijajal adalah ABBA. Masing-masing tim akan mendapat kesempatan mengambil penalti secara beruntun hingga pemenang ditemukan. Tim yang menendang pertama tetap diputuskan berdasar koin.

International Football Association Board, organisasi yang menentukan peraturan, sudah memberi lampu hijau agar sistem adu penalti ini dicoba.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya