Liputan6.com, Madrid - Real Madrid dalam kondisi siap tempur melawan Malaga di Estadio La Rosaleda, Senin (22/5/2017) dinihari WIB. Mereka tidak akan lengah karena teringat tragedi Tenerife.
Los Blancos berusaha mengamankan titel pertama La Liga sejak 2011/2012. Untuk itu, Real Madrid hanya butuh satu angka pada pertandingan ini.
Advertisement
Baca Juga
Misi itu terlihat mudah melihat performa Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan. Terlebih tuan rumah tidak memiliki kepentingan. Malaga juga punya kepentingan yang menguntungkan Real Madrid, di antaranya bonus satu juta euro dan faktor kedekatan Michel.
Namun, Real Madrid mengabaikan semua itu karena pengalaman dua dekade silam. Mereka kehilangan mahkota Spanyol dua kali secara beruntun setelah gagal meraih hasil yang dibutuhkan pada partai pamungkas, ironisnya sama-sama melawan Tenerife.
Pada 1991/1992, Los Blancos dikalahkan Tenerife 2-3 dengan Barcelona menumbangkan Athletic Bilbao 2-0. Mereka pun disalip El Azulgrana dan kehilangan takhta.
Musim berikutnya, pasukan Zinedine Zidane kembali merasakan petaka dengan dibungkam Tenerife 0-2. Mengingat Barcelona menaklukkan Real Sociedad 1-0, Real Madrid lagi-lagi merelakan gelar ke musuh bebuyutan. "Tugas kami belum selesai," kata Zidane, dikutip Soccernet.