Nicky Hayden di Mata Jurnalis MotoGP

Nicky Hayden merupakan pembalap yang sangat ramah dan tidak pernah ada komentar negatif tentang dirinya.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 23 Mei 2017, 12:50 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2017, 12:50 WIB
Nicky Hayden
Nicky Hayden meluapkan emosinya usai memastikan diri meraih gelar juara dunia MotoGP 2006 di GP Valencia. (AP/Fernando Bustamante)

Liputan6.com, Cesena Nicky Hayden akhirnya harus menyudahi perjuangannya. Mantan pembalap MotoGP itu menghembuskan napas terakhirnya di usai 35 tahun, Senin (22/5/2017).

Nicky Hayden sempat menjalani perawatan selama lima hari dalam kondisi koma di Rumah Sakit Bufalini, Cesena, Italia. Juara MotoGP 2006 itu mengalami cedera parah di dada dan kepala akibat ditabrak mobil saat bersepeda bersama rekan-rekannya di Rimini, pada pekan lalu.

Meninggalnya Hayden meninggalkan kesedihan yang mendalam untuk mereka yang pernah mengenal dan dekat dengannya. Rider Movistar Yamaha Valentino Rossi menyebut mantan rekannya di Honda dan Ducati itu salah satu teman terbaiknya di balapan.

Eks komentator BCC Steve Parrish menilai hal tersebut bukan hal yang aneh. Sebab, Hayden merupakan pembalap yang sangat ramah.

"Dia tidak pernah berubah, sejak pertama saya bertemu dengannya sebagai anak berusia 17 tahun ke juara dunia," tutur Steve seperti dilansir BBC, Selasa (23/5/2017).

"Dia sangat santai. Dia memiliki tahun yang menakjubkan ketika dia memenangkan kejuaraan. Saya tidak berpikir saya pernah melihat orang yang lebih gembira untuk memenangkan sebuah gelar."

"Ayahnya naik ke belakang motornya, mereka sama-sama menangis. Itu ingatan utama tentang Nicky yang akan saya ingat. Itu adalah mimpi - dia meraih gelar terhebat dalam balap motor," ucap Steve lagi.

Selama meliput kejuaraan MotoGP, Steve mengaku tidak pernah mendengar komentar-komentar negatif tentang Nicky Hayden. "Saya tidak pernah mendengar ada yang mengatakan hal buruk tentang dia," ucapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya