Persija Desak Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Jakmania

Seorang Jakmania tewas dikeroyok usai pertandingan Persija melawan Bali United, Minggu (22/5/2017).

oleh Dewi Divianta diperbarui 25 Mei 2017, 08:36 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2017, 08:36 WIB
Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, mendesak aparat mengusut kasus tewasnya Jakmania.
Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, mendesak aparat mengusut kasus tewasnya Jakmania. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Gianyar - Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, mendesak aparat menangkap pelaku pembunuhan anggota The Jakmania.

Agen Astava, 20, tewas dikeroyok usai menyaksikan pertandingan Persija Jakarta melawan Bali United di Stadion Patriot, Minggu (22/5/2017).

Insiden terjadi di perempatan lampu merah Cibitung, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. "Saya belum tahu persis. Tapi saya mendengar ada Jakmania yang meninggal karena perkelahian di luar area pertandingan, sangat jauh di Cikarang, kira-kira 30 kilometer," kata Gede yang ditemui di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Rabu (24/5/2017).

"Ini pidana murni. Saya minta polisi bertindak tegas karena ini bukan lagi main-main. Jakmania selama ini sudah sabar, selalu mengalah. Tidak ada flare kita ikuti, tertib kita ikuti, semua kita taati peraturan. Namun akhirnya ada nyawa yang melayang. Saya minta ini ditindak tegas," desaknya.

Gede mengaku telah memerintahkan panitia pelaksana (panpel) pertandingan bersama pengurus The Jakmania untuk mendatangi rumah duka. Dia juga berharap tidak ada lagi korban melayang karena sepak bola.

"Tadi saya sudah perintahkan teman-teman panpel bersama pengurus Jakmania untuk datang ke rumah duka memberikan santunan dan bela sungkawa yang sebesar-besarnya kepada keluarga yang ditinggalkan," papar Gede.

"Jangan sampai ada peristiwa serupa lagi. Jangankan meninggal, luka saja tidak boleh. Saya mau polisi mengusut tuntas dan menindak pelakunya sebagai efek jera," tegasnya.

Gede mengaku selalu mengantisipasi insiden seperti dimaksud. Setiap laga kandang Persija, panpel berkoordinasi dengan pihak keamanan agar situasi tetap kondusif. Ia mengaku ribuan personel gabungan aparat TNI dan Polri disebar di beberapa titik yang dianggap krusial.

"Di setiap pertandingan kami mengerahkan dua ribu aparat keamanan gabungan, baik TNI maupun Polisi. Mereka menjaga hingga radius 20 kilometer dari areal pertandingan. Kita sudah antisipasi itu. Tapi rupanya ini terjadi juga. Sekali lagi kami minta diusut tuntas," ucap Gede.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya