Patrick Kluivert Siapkan 3 Strategi untuk Timnas Indonesia Lawan Australia: Warisan STY atau Taktik Lebih Agresif

Bola.com, Jakarta Dalam waktu 17 hari, Timnas Indonesia akan menghadapi Australia dalam lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di zona Asia. Pertandingan ketujuh ini dijadwalkan berlangsung di Sydney Football Stadium pada Kamis, 20 Maret 2025.

Saat ini, Timnas Indonesia menduduki peringkat ketiga dengan perolehan enam poin, hanya tertinggal satu poin dari Australia. Kedua tim bersaing untuk menjadi pendamping Jepang dalam memperoleh tiket langsung ke Piala Dunia 2026.

Yang menarik untuk disaksikan adalah formasi pemain Timnas Indonesia di bawah arahan pelatih Patrick Kluivert. Pertandingan tersebut juga akan menjadi debut penting bagi Kluivert sebagai pelatih tim Garuda, setelah menggantikan Shin Tae-yong pada Januari lalu.

Bola.com menyajikan ulasan menarik berupa prediksi strategi atau formasi alternatif yang dapat digunakan Patrick Kluivert agar Timnas Indonesia dapat meraih hasil positif di kandang Australia nanti.

Simak ulasan lengkapnya di bawah ini:

Tim nasional Indonesia dapat menerapkan formasi ini ketika menghadapi Australia. Skema ini merupakan peninggalan dari masa kepelatihan Shin Tae-yong yang sering menggunakan formasi tersebut. Dengan demikian, formasi ini sudah cukup dikenal oleh para pemain dan bisa menjadi pilihan strategi yang efektif.

Formasi 3-5-2 yang sudah akrab di era Shin Tae-yong mungkin dapat diteruskan oleh Patrick Kluivert. Dalam formasi ini, tiga pemain bertahan sejajar kemungkinan akan diisi oleh Rizky Ridho, Jay Idzes, dan Mees Hilgers. Ketiga pemain ini diharapkan dapat menjaga pertahanan dengan solid dan disiplin.

Untuk posisi lima gelandang tengah, Thom Haye, Marselino Ferdinan, dan Ivar Jenner bisa memainkan perannya. Sedangkan dua sayap, posisi kanan dapat diisi oleh Kevin Diks, dan posisi kiri oleh Calvin Verdonk. Peran mereka sangat penting dalam membantu serangan dan pertahanan tim.

Di lini depan, Patrick Kluivert dapat mengandalkan Rafael Struick dan Ole Romeny sebagai dua penyerang. Kombinasi kedua pemain ini diharapkan dapat memberikan tekanan kepada pertahanan lawan dan mencetak gol untuk tim nasional Indonesia.

Formasi 4-3-3 sering dikaitkan dengan gaya bermain sepak bola Belanda yang terkenal dengan konsep Total Football. Skema ini dikenal luas dalam permainan mereka yang cenderung mengedepankan serangan dan agresivitas.

Untuk menggunakan formasi ini, posisi di depan gawang yang dijaga Maarten Paes dapat diisi oleh empat bek seperti Calvin Verdonk, Jay Idzes, Mees Hilgers, dan Kevin Diks yang mengisi posisi bek kanan.

Di lini tengah, trio gelandang bisa diisi oleh Thom Haye, Marselino Ferdinan, dan Ivar Jenner yang dapat berkreasi dari sektor tengah lapangan. Sementara itu, di lini serang, Kluivert memiliki pilihan untuk menempatkan Rafael Struick di sisi kiri, Ole Romeny sebagai penyerang tengah, dan Egy Maulana Vikri yang dapat dicoba sebagai penyerang kiri.

Salah satu formasi yang dapat dicoba oleh Kluivert adalah 5-4-1. Formasi ini lebih condong untuk bermain dengan pertahanan yang lebih kuat, dengan tujuan minimal untuk mendapatkan satu poin dari pertandingan melawan Sydney.

Namun, dengan pendekatan permainan Belanda yang diterapkan oleh Kluivert, didukung oleh Alex Pastoor dan Denny Landzaat, formasi tersebut memiliki potensi untuk beralih menjadi lebih menyerang sesuai kebutuhan tim.

Posisi tiga bek sejajar kemungkinan akan diisi oleh Rizky Ridho, Jay Idzes, dan Mees Hilgers. Sementara itu, posisi sayap kanan bisa ditempati oleh Kevin Diks, dan sayap kiri oleh Calvin Verdonk.

Empat gelandang dengan kecenderungan bermain lebih defensif bisa diisi oleh Thom Haye, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, dan Ricky Kambuaya. Mereka dapat diandalkan untuk mengganggu konsentrasi pemain lawan.

Di lini depan, posisi penyerang tunggal paling cocok ditempati oleh Ole Romeny. Penyerang berusia 24 tahun ini tampil cemerlang bersama Oxford United dan baru saja mencetak gol perdananya ke gawang Coventry.