Liputan6.com, Scarperia - Meski tak pernah meraih gelar juara dunia, Max Biaggi tetap dianggap sebagai salah satu pembalap terbaik dalam sejarah MotoGP. Apalagi ia sempat menciptakan persaingan sengit dengan pembalap paling populer saat ini, Valentino Rossi.
Persaingan antara Rossi dan Biaggi dimulai pada MotoGP/500cc musim 2001. Saat itu The Doctor masih memperkuat Honda dan Biaggi menunggangi Yamaha. Gesekan panas mereka terjadi pada MotoGP Jepang di Sirkuit Suzuka.
Baca Juga
Biaggi terlihat dengan sengaja mendorong Rossi ketika berada dalam sebuah tikungan. Dorongan tersebut membuat Rossi sedikit keluar dari lintasan. Tak terima, ia mengacungkan jari tengah ke arah Biaggi setelah menyalip di putaran berikutnya.
Persaingan itu membuat keduanya juga kerap bertukar sindiran dan komentar pedas. Namun siapa sangka bersaing dengan Rossi memberikan dampak positif bagi Biaggi. Pria yang sudah pensiun dari MotoGP sejak 2005 itu mengaku selalu termotivasi dengan Rossi.
"Ia melihat lawan, mengambil beberapa detail untuk berkembang. Selalu menjadi tantangan menarik melawan pembalap kuat seperti Valentino Rossi. Itu memberikan Anda kekuatan, dan itu adalah cara mendapatkan keuntungan dari persaingan," kata Biaggi, dilansir Tuttomotoriweb.
Sebelum naik ke kelas utama/MotoGP, Biaggi lebih dulu bersinar di kelas 250cc. Aktif selama enam tahun, ia sukses mengumpulkan empat gelar juara dunia (1994, 1995, 1996, 1997). Tak heran jika musim 1998 ia langsung naik kasta ke kelas utama.
Advertisement
Podium Spesial
Sayang, pencapaian terbaik Biaggi hanya finis sebagai runner-up. Sukses itu didapat pada musim 1998, 2001, dan 2002. Hebatnya, ia tak pernah keluar dari lima besar. Sayang, ia terlalu cepat mengambil keputusan pensiun dari MotoGP.
"Sejak meraih podium perdana (Italia, 1992), banyak sesuatu yang telah berubah. Saya menyadari saya bisa melakukannya. Saya pun banyak belajar melawan trek. Selangkah demi selangkah saya tahu bagaimana cara memenangkan gelar juara dunia," tegas Biaggi.
Advertisement