Jakarta Kewajiban menurunkan pemain-pemain U-23 pada pertandingan Liga 1 sempat menuai pro dan kontra di Tanah Air. Namun, kebijakan seperti ini justru dianggap sebagai jalan tengah bagi polemik tarik-ulur pemain demi kepentingan timnas dan klub di Malaysia.Â
Usulan datang dari pelatih timnas Malaysia, Nelo Vingada. Seperti dilansir dari Berita Harian, Senin (31/7/2017), Vingada meminta agar Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM), mengurangi kuota pemain asing di Liga Malaysia. Dari semula 3+1 menjadi 2+1.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, Nelo Vingada juga melontarkan gagasan agar FAM mewajibkan klub di liga Malaysia memainkan sekurang-kurangnya lima pemain U-23 dalam setiap laga.Â
Pelatih asal Portugal itu berharap, dengan penerapan aturan itu, pemain lokal khususnya pemain muda bisa mendapat tempat di kompetisi sendiri, khususnya di posisi penyerang, mengingat selama ini sektor lini depan di klub di Malaysia didominasi pemain impor.
Gagasan itu dilatarbelakangi persoalan yang dihadapi Vingada dalam tugasnya membesut timnas Malaysia. Vingada sempat mengutarakan, setelah dua bulan melakukan pantauan di Liga Malaysia, dirinya "pusing" karena kesulitan menemukan penyerang lokal berkualitas lantaran posisi itu mayoritas diisi striker asing.
Vingada menyebut Malaysia memiliki banyak pemain berkualitas, kecuali di posisi penyerang.
Sekjen FAM, Datuk Hamidin Mohd Amin, menilai ide itu cukup bagus. Namun, FAM harus mempertimbangkan banyak hal sebelum bisa menerapkannya karena bakal memengaruhi kualitas dan level liga Malaysia. Selain itu, FAM juga harus menimbang apakah aturan seperti itu mengikuti standar yang ditetapkan AFC.
"Biarkan FMLPP (pengelola Liga Malaysia) dan staf mereka yang menghitung baik-buruknya di setiap akhir musim mengenai hal ini," ujar Datuk Hamidin Mohd Amin.
"Tapi, bila kita mengurangi jumlah pemain impor di Liga Malaysia, hal itu bisa mengurangi kualitas liga sekaligus pengakuan dari AFC," lanjut sang sekjen.
Masukan yang diberikan Nelo Vingada untuk diterapkan di Liga Malaysia itu hampir sama seperti yang saat ini berlaku di Indonesia. Pada awal musim 2017, PSSI melalui pengelola liga, PT Liga Indonesia Baru, mewajibkan klub Liga 1 mengontrak sedikitnya lima pemain U-23 dan memainkan tiga pemain U-23 minimal selama 45 menit.
Kemudian, klub hanya bisa merekrut 2+1 dengan detail dua pemain non-Asia dan satu pemain dari Benua Asia. Namun, klub diizinkan memiliki lebih dari tiga pemain asing, dengan catatan pemain itu berstatus marquee player. Untuk marquee player yang direkrut, memiliki kualifikasi tersendiri.
Aturan itu, khususnya terkait penggunaan pemain U-23 sempat jadi pro dan kontra di kalangan klub peserta maupun bahasan serius di kalangan pencinta sepak bola Indonesia.
Saksikan juga video menarik lainnya: