Ambisi Sabar Gorky Taklukkan Puncak Gunung Tertinggi Dunia

Sabar Gorky masuk dalam daftar 72 Ikon Prestasi Indonesia karena keberhasilannya mendaki beberapa gunung di dunia.

oleh Risa Kosasih diperbarui 22 Agu 2017, 21:40 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2017, 21:40 WIB
Sabar Gorky
Pendaki tunadaksa berkaki satu, Sabar Gorky (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Sabar Gorky akan melanjutkan ambisinya untuk mendaki puncak gunung tertinggi di dunia. Pendaki difabel ini berencana untuk mencapai puncak paling berbahaya di dunia, Vinson Massif di Kutub Selatan.

Dalam dunia pencinta alam, pendaki mengenal istilah Seven Summits, yang berarti tujuh puncak gunung tertinggi di masing-masing benua di dunia. Vinson Massif di Antartika merupakan satu dari tujuh puncak dunia selain Kilimanjaro (Afrika), Kosciuszko (Australia), Carstensz Pyramid (Oceania), Everest (Asia), Elbrus (Eropa), Gunung McKinley (Amerika Utara), dan Aconcagua (Amerika Selatan).

Vinson Massif yang memiliki ketinggian 4.892 meter di atas permukaan laut (mdpl) dikenal sangat berbahaya karena trek berupa es dijadikan sebagai salah satu rute pendakian. Meski izin pendakian hanya dibuka pada musim panas, suhu rata-rata di sana adalah minus 30 derajat.

"Saya rencana Oktober ini berangkat ke Papua lagi untuk Carstensz Pyramid dan nanti Desember ke Vinson Massif di Kutub Selatan," tutur Sabar kepada Liputan6.com di sela-sela acara Festival Prestasi Indonesia, pada Senin (21/8/2017).

Hingga kini, baru tiga puncak gunung yang sudah dia taklukkan. Ketiga puncak itu adalah Gunung Elburs di Rusia (5.642 mdpl), Gunung Carstenzs atau Puncak Jaya di Papua (4.884 mdpl), dan Gunung Kilimanjaro di Tanzania (5.895 mdpl). Sementara puncak Aconcagua setinggi 6.962 mdpl yang gagal dilalui lantaran terkendala cuaca.

"Saya butuh aklimatisasi (adaptasi cuaca) atau tidak tergantung nanti. Apakah tubuh saya sudah siap dengan kondisi di sana atau belum," ucap Sabar yang sehari-hari berprofesi sebagai pengecap kaca gedung bertingkat.

Yang jelas, Sabar akan mematuhi anjuran pemandu dalam rombongan pendaki. Sebab, melakukan perjalanan ke puncak Vinson Massif punya resiko tinggi hingga tidak ada satupun perusahaan asuransi yang bersedia melindungi.

"Kalau tubuh saya siap, berarti tinggal mendaki. Kalau belum cocok pasti penyesuaian dulu di lerengnya," tutur pria berkepala plontos itu.

"Saya belum mengerti berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai puncak. Nanti ada pemandu yang mengarahkan," katanya.

Jadi Ikon Prestasi

Pendaki tunadaksa berkaki satu, Sabar Gorky
Pendaki tunadaksa berkaki satu, Sabar Gorky (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sabar hadir dalam Festival Prestasi Indonesia di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta, karena namanya masuk dalam daftar 72 Ikon Prestasi Indonesia. Pria asal Solo ini dianggap layak jadi sosok inspiratif yang mampu mengalahkan keterbatasan sebagai penyandang disabilitas dengan memiliki satu kaki.

"Saya senang di-orang-kan di Indonesia. Walaupun tidak saya tetap orang Indonesia. Semua teriak Pancasila sekarang, dari lahir pun saya mendapat pendidikan pengamalan Pancasila," katanya.

Dia menyambung, "kalau saya dijadikan ikon berprestasi saya ucapkan terima kasih."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya