Juara Dunia MotoGP Jadi Fatamorgana untuk Rossi

Beltramo menyebut peluang menjadi juara dunia MotoGP 2017 sudah tertutup bagi Rossi.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 14 Sep 2017, 07:48 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2017, 07:48 WIB
Valentino Rossi
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi hampir pasti kehilangan gelar juara dunia MotoGP 2017. (Twitter/MotoGP)

Liputan6.com, Misano - Semua orang sepakat untuk menyebut peluang Valentino Rossi menjuarai MotoGP 2017 telah tertututp. Absen di MotoGP San Marino dan mungkin di Aragon menjadi penyebab utama kehancuran pembalap Movistar Yamaha itu.

Cedera dan harus absen selama 30-40 hari adalah kesialan terbesar Rossi di MotoGP 2017. Pasalnya, kesialan itu datang saat The Doctor dituntut berjuang habis-habisan untuk gelar juara dunia.

Bagi Rossi, absen dari balapan di Sirkuit Misano adalah sebuah kerugian besar. Tengok saja situasi yang ia dapat di klasemen saat ini. Meski masih bertahan di urutan keempat, Rossi sudah tertinggal 42 poin dari puncak klasemen yang ditempati Marc Marquez dan Andrea Dovizioso.

Selisih tersebut diprediksi akan semakin besar jika ia kembali absen pada MotoGP Aragon, 24 September 2017. Padahal, jika dalam kondisi fit, Rossi dinilai memiliki peluang besar untuk memangkas jarak dengan menjadi juara di San Marino.

"Pada balapan itu Rossi bisa menang. Ia memiliki perasaan yang spesial di lintasan basah. Mungkin ia akan kembali di Aragon, mungkin juga di Jepang. Baginya, juara dunia adalah fatamorgana," kata Paolo Beltramo, pengamat MotoGP, dikutip Tuttomotoriweb.



Beltramo juga mengomentari performa Dovizioso pada MotoGP San Marino. Ia menilai pembalap Ducati itu mengambil keputusan tepat untuk tidak bertarung dengan Marquez dan Danilo Petrucci

Puji Dovizioso

Pada akhirnya, Dovizioso hanya mampu finis di tempat ketiga setelah terpaut 11,706 detik dari Marquez. Namun, podium ketiga sudah cukup bagi pembalap Italia itu untuk menyamai koleksi 199 poin The Baby Alien.

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez berpose dengan pembalap tim Octo Pramac Racing, Danilo Petrucci dan pembalap Ducati, Andrea Dovizioso di atas podium MotoGP San Marino 2017 di Italia, Minggu (10/9). (AP Photo/Antonio Calanni)

"Kesadaran, harga diri, dan rasa nyamannya telah meningkat pesat, tapi ia tidak kehilangan rasionalitasnya untuk berpikir jernih. Ia menyadari bahwa 16 poin jauh lebih baik daripada nol," ungkap Beltramo.

Selanjutnya, pertarungan sengit diyakini bakal kembali terjadi pada MotoGP Aragon. Marquez memiliki peluang besar untuk kembali merebut podium juara. Itu karena Marquez tercatat sebagai pengoleksi kemenangan terbanyak di Sirkuit Aragon.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya