Liputan6.com, Barcelona - Presiden La Liga, Javier Tebas menyebut internal Barcelona sedang memanas. Masalah Barcelona ini dipicu dari niat pemerintah Catalonia yang ingin memisahkan diri dari Spanyol.
Warga Catalonia telah menggelar pemungutan suara di berbagai tempat, termasuk sekolah dan area publik lainnya. Hasil pemungutan suara sepakat meminta Catalonia memerdekakan diri.
Advertisement
Baca Juga
Sayangnya, pemerintah Spanyol tidak merestui hal tersebut. Mereka menganggap aksi warga Catalonia merupakan perbuatan ilegal. Pemerintah pun menurunkan polisi antihuru-hara untuk membubarkan kejadian itu.
Niat Catalonia memisahkan diri dari Barcelona membuat pro-kontra di internal Barcelona. Ada beberapa pemain yang setuju dan tidak.
Beberapa pemain Barcelona khawatir tidak bisa bermain di La Liga bila Catalonia memisahkan diri dari Spanyol. Bila Los Blaugrana --sebutan Barcelona-- memilih bermain di Liga Inggris, Ligue 1, atau Serie A, mereka akan memulai kiprahnya di kasta terendah.
"Mereka (petinggi dan pemain Barcelona) merasakan tekanan kemerdekaan. Ada beberapa yang pro-kemerdekaan, tapi yang lain ingin bermain di Spanyol," ucap Tebas, dikutip dari Football Espana.
"Mereka (Barcelona) sudah tahu risikonya. Sangat tertekan bila berada di bawah tekanan politik," kata pria berusia 55 tahun tersebut.
Â
Pique Tak Pro Kemerdekaan Catalonia
Tebas juga menyebut bek Barcelona, Gerard Pique, menjadi salah satu pemain yang kontra-kemerdekaan. Padahal, selama ini, Pique secara terang-terangan selalu mendukung kebebasan Catalonia.
"Saya sudah bicara dengan Pique. Dia bilang tidak pro-kemerdekaan. Dia memilih timnas Spanyol, bukan timnas Catalonia. Dia punya perasaan lebih untuk negara (Spanyol)," ujar Tebas mengakhiri.
Advertisement