MotoGP: Ayah Simoncelli Kenang Mendiang Putranya di Sepang

Marco Simoncelli meninggal di Sirkuit Sepang enam tahun lalu dalam insiden kecelakaan.

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 01 Nov 2017, 20:42 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2017, 20:42 WIB
Paolo Simoncelli
Ayah mendiang pebalap Marco Simoncelli, Paolo Simoncelli, mengaku belum bisa melupakan kejadian tragis di Sirkuit Sepang yang merenggut nyawa putranya itu enam tahun silam. (dok. Speedweek)

Jakarta Sirkuit Sepang, MotoGP Malaysia, mungkin menjadi salah satu tempat yang paling dihindari oleh Paolo Simoncelli. Namun, pada Minggu (29/10/2017), Paolo menguatkan perasaannya dan menepikan sejenak rasa sedihnya untuk berkunjung ke sirkuit tempat putranya, Marco Simoncelli, meninggal pada 2011.

Simoncelli meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan yang melibatkan Colin Edwards dan Valentino Rossi di MotoGP Malaysia enam tahun lalu itu. Saat mencoba menyalip Alvaro Bautista di tikungan ke-11, Simoncelli kehilangan kendali hingga terjatuh.

Pada saat bersamaan, Edwards melaju dengan kencang. Pembalap yang membela Yamaha Tech 3 itu menabrak bagian bawah tubuh Simoncelli, kemudian disusul dengan Rossi yang mengenai kepalanya.

Edwards terseret keluar trek dan mengalami dislokasi bahu. Sementara itu, Rossi berhasil selamat karena mampu menguasai motornya. Itu insiden yang paling sulit dilupakan di MotoGP Malaysia bagi penggemar Simoncelli.

Terdapat keanehan dalam insiden tersebut karena helm Simoncelli terlepas dari kepalanya saat ditabrak Rossi. Setelah kejadian itu, bendera merah langsung dikibarkan dan Simoncelli kemudian dievakuasi menuju rumah sakit di Kuala Lumpur dalam keadaan kritis.

Dokter telah berusaha maksimal, namun nyawa Simoncelli tak bisa diselamatkan. Tepat pukul 17.00 waktu setempat, tim dokter menyatakan Simoncelli meninggal dunia karena mengalami luka parah di kepala, leher, dan dada.

"Tanpa istri, saya tak akan berani untuk berkunjung ke Sepang. Sangat sulit untuk datang ke sini. Akan tetapi, kami memutuskan untuk melakukannya," kata Paolo Simoncelli seperti dikutip Speedweek, Rabu (1/11/2017).

"Istri saya Rosella ingin mengunjungi lokasi kecelakaan sendiri. Saya akhirnya pergi meninggalkan dia dan bertemu Marquez, Pedrosa, dan Valentino. Kami saling berpelukan," ucap Paolo Simoncelli.

 

Impian Balapan dengan Marquez

Sebagai seorang ayah yang kehilangan putra kesayangan di lintasan, Paolo Simoncelli jadi trauma dengan balapan yang agresif. Paolo mengaku sempat geram sembari mengelus dada ketika menyaksikan para pebalap bersenggolan di lintasan. 

"Saya sempat kesal menyaksikan MotoGP Australia delapan hari lalu karena banyak sekali pebalap bersenggolan," ucap Paolo.

Enam tahun sudah Paolo dan Rosella kehilangan senyuman Marco Simoncelli. Namun, Paolo sesekali masih mengharapkan putra kesayangannya itu beradu cepat dengan Marc Marquez di lintasan balapan MotoGP.

"Pasti akan menyenangkan melihat Marco bertarung melawan Marc Marquez di lintasan balap. Hal itu pasti akan sangat menghibur kita," ucap Paolo.

Marco Simoncelli kini sudah terkubur tenang di pemakaman Santa Maria Churchyard, Coriano, Italia. Meski demikian, kiprah Simoncelli di dunia balap tak akan terlupakan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya