Barito Selalu Analisa Lawan, Madura United Korban Berikutnya?

Madura United menjamu Barito Putera di Stadion Gelora Bangkalan.

oleh Musthofa Aldo diperbarui 05 Nov 2017, 16:30 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2017, 16:30 WIB
Jackson F Tiago, Penang FA.
Pelatih Barito Putera, Jackson F Tiago (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Liputan6.com, Bangkalan - Pertandingan lanjutan Liga 1 2017 pekan ke-33 mempertemukan Madura United kontra Barito Putera sore ini WIB. Laga yang berlangsung di Stadion Gelora Bangkalan, Jawa Timur diprediksi berjalan menarik.

Saat ini Madura United berada di peringkat 6 klasemen dengan 57 poin, namun Laskar Sape Kerrap tetap berada dalam peta persaingan juara karena selisih 6 poin dengan pemuncak klasemen Liga 1, Bhayangkara FC, yang mengemas 63 poin.

Sementara Barito Putera berada di peringkat tujuh dengan 50 poin, merupakan tim yang selalu jadi batu ganjalan bagi tim-tim papan atas Liga 1. Anak asuh Jackson F. Thiago itu mengalahkan Bhayangkara FC dengan skor 1-0, menahan seri Bali United 1-1 dan terakhir menahan seri PSM Makassar dengan skor 2-2.

 

Barito Putera punya peluang mencuri poin di kandang Madura United, karena saat ini Laskar Sape Kerrap sedang menjalani sanksi dari Komisi Disiplin PSSI yakni bertanding tanpa penonton. Ketika menjamu Barito Putera, mereka tak akan didukung suporternya, K-Conk Mania dan Tretan Mania.

 

 

Tanpa Penonton Bukan Keuntungan Barito Putera

Pelatih Barito Putera, Jacksen Tiago mengakui ketangguhan pertahanan Arema FC (Liputan6.com / Rana Adwa)
Pelatih Barito Putera, Jacksen Tiago mengakui ketangguhan pertahanan Arema FC (Liputan6.com / Rana Adwa)

Sanksi ini dijatuhkan setelah terjadi insiden penyerangan terhadap wasit oleh suporter dan ofisial klub saat laga Madura United kontra Pusamania Borneo FC. Namun, Pelatih Barito Putera, Jackson F Thiago tak menganggap sanksi itu bakal menguntungkan timnya. Menurut dia, meski tanpa penonton, Madura United tetap akan bermain dengan 11 pemain. "Penonton tidak mencetak gol, pemain yang cetak gol, jadi tetap harus fokus pada pertandingan," kata dia.

Namun, kata dia, timnya datang ke Madura dengan kondisi prima baik fisik maupun mental. Mereka juga punya banyak waktu untuk latihan dan tidak ada pemin yang cidera.

Sementara itu, Striker Barito Putera, Muhammad Rifki berpendapat bila selama ini timnya selalu dianggap jadi batu sandungan bagi tim-tim besar, salah satunya karena kebiasaan pemain Barito adalah menganalisa permainan calon lawan. Analisa itu jadi bekal bagaimana menahan serangan lawan dan bagaimana harus mencetak gol.

"Persiapan kami baik, tidak ada pemain yang absen, semoga meraih hasil maksimal. Untuk bisa bersaing, tak harus berada di papan atas," ujar Rifki.

Terlepas dari sanksi itu, Madura United hingga kini tercatat sebagai satu-satunya tim di Liga 1 yang belum pernah kalah di kadang. Dari 33 pertandingan yang telah dijalani, MU hanya seri 6 kali dan selebihnya menang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya