Liputan6.com, Manchester - Bola tendangan penjuru Kevin de Bruyne melambung tinggi. Romelu Lukaku coba menyundulnya. Namun ia kalah berduel dengan Nicolás Otamendi. Dengan cepat, David Silva langsung menyambar bola liar, jebret! Skor jadi 1-0 untuk Manchester City. Itulah sepenggal kesalahan Lukaku yang membuat MU mati kutu.
Ya, Lukaku jadi biang keladi kekalahan Manchester United (MU) di tangan City pada laga lanjutan pertandingan Liga Inggris di Old Trafford, Minggu (10/12/2017). Dalam laga yang berakhir 2-1 untuk kemenangan City itu, Lukaku membuat dua kesalahan fatal yang berujung gol The Citizens.
Advertisement
Baca Juga
Di babak kedua, Lukaku lagi-lagi bikin blunder. Berawal dari tendangan bebas Silva ke kotak penalti, Lukaku coba menyapu bola. Akan tetapi, tendangannya tidak jelas dan malah membentur tubuh Chris Smalling. Bola rebound kemudian diteruskan Otamendi ke gawang David de Gea.
Dua kesalahan dan dua gol untuk lawan, Lukaku langsung jadi sasaran amarah fans MU sekaligus lelucon bagi fans City. Usai pertandingan, banyak yang menyindir bahwa Lukaku membuat 'dua assist' untuk City.Â
Lukaku sebenarnya punya kesempatan menebus dosanya di akhir laga. Ia mendapat peluang bagus. Namun sontekannya berhasil digagalkan kiper Ederson.
"Walaupun itu penyelamatan bagus, Lukaku harusnya bisa mengirim bola ke dalam gawang. Ia tidak melakukannya. Saya bersimpati kepadanya karena itulah yang nanti akan dibahas oleh orang-orang," kata legenda Arsenal,Thierry Henry.
Seperti prediksi Henry, persis itulah yang kini terjadi. Lukaku jadi pembahasan banyak orang. Terlebih lagi setelah pekan lalu Lukaku juga nyaris bikin blunder fatal saat MU menang 3-1 lawan Arsenal, di mana ia hampir mencetak gol bunuh diri lewat tendangan akrobatik.
Ada Apa dengan Lukaku?
Lukaku sebenarnya tampil oke di awal musim. Pemain asal Belgia itu melesakkan 10 gol dalam sembilan laga awal bersama MU. Setelah itu, mulai dari Oktober, performanya meredup.
Pemain 24 tahun itu hanya bikin dua gol dalam 14 pertandingan terakhir di semua kompetisi. Alhasil, performa mantan striker yang dibeli seharga 75 juta pound sterling itu jadi sorotan, salah satunya dari legenda Setan Merah, Gary Neville.
Menurut dia, Lukaku sedang mengalami krisis kepercayaan diri. Mantan pemain Everton itu disebutnya harus segera membuktikan bahwa dirinya pantas jadi ujung tombak The Red Devils.
"Anda lihat Lukaku hari ini dan dia kepayahan. Saya bukan cuma bicara soal kesulitan dalam hal melewatkan peluang, dia kesulitan untuk ada di dalam permainan dan percaya diri dalam permainannya," kata Neville kepada Sky Sports.
"Lukaku harus segera mengatasinya karena dia adalah penyerang Manchester United. Dia masih muda, tapi dia harus sampai di titik di mana dia percaya dia seharusnya ada di sana. Lukaku seperti tidak percaya diri di periode ini," Neville menambahkan.
Advertisement
Siapa Lukaku?
Bakat Lukaku sebagai penyerang sudah terlihat sejak masih anak-anak. Saat bermain untuk tim junior Lierse pada 2004-2006, ia mampu mencetak 121 gol dari 68 pertandingan. Setelah Lierse terdegradasi dari Liga Pro Belgia, Anderlecht memboyong Lukaku pada musim panas 2006. Di tim junior Anderlecht, pemain kelahiran 13 Mei 1993 itu mengemas 131 gol dari 93 laga.
Ketika Lukaku berusia 16 pada 13 Mei 2009, ia menandatangani kontrak profesional bersama Anderlecht. Sebelas hari kemudian, ia mengukir debutnya bersama tim utama di laga playoff melawan Standard Liege pada menit ke-69.
Sejak musim 2009/2010, Lukaku sudah dijadikan sebagai pemain inti mereka. Lukaku membayar kepercayaan itu dengan koleksi 19 gol dan 11 assist dari 45 laga di semua kompetisi. Kontribusinya membawa Anderlecht juara Liga Pro Belgia musim itu. Musim selanjutnya, koleksinya bertambah menjadi 20 gol.
Pada musim panas 2011, ia dibeli Chelsea dengan biaya 22 juta euro (Rp 331 miliar). Sayang, ia tak pernah melewatkan satu musim dengan menjadi pemain inti. Selama di Chelsea, ia hanya dimainkan dalam 15 laga tanpa mencetak gol.
Kinerjanya berbanding terbalik saat dipinjamkan ke West Bromwich Albion pada musim 2012/2013. Tujuh belas gol dilesakkan Lukaku dalam 38 pertandingan. Anehnya, pelatih Chelsea saat itu, Jose Mourinho, malah melepas Lukaku ke Everton pada musim panas 2013.
Ketajaman Lukaku semakin terasah bersama The Toffess. Secara keseluruhan, pemain berusia 24 tahun itu mengoleksi 87 gol dan 29 assist dari 166 pertandingan.
Kehebatannya di level klub pun berimbas pada kesempatan yang didapat Lukaku di timnas Belgia. Sejak 2010, ia sudah menjadi langganan timnas Belgia. Hingga kini, pemain berpostur 190 cm itu sudah menyumbang 31 gol dari 65 laga internasional.