5 Pembelian Musim Dingin dengan Hasil Memuaskan

Berikut ini adalah lima pembelian terbaik pada bursa transfer musim dingin.

oleh Tyo Harsono diperbarui 01 Feb 2018, 09:28 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2018, 09:28 WIB
Top Scorer, Lionel Messi, La Liga
2. Luis Suarez (Barcelona) - 16 Gol . (AP/Manu Fernandez)

Jakarta - Bursa transfer musim dingin 2018 telah berakhir. Beberapa pemain berlabel bintang memecahkan rekor transfer untuk pindah ke tim yang lebih besar.

Baca Juga

  • Barcelona dan Bayern Munchen Rebutan Bek Ajax
  • Jurgen Klopp Tanggapi Isu Liverpool Incar Aubameyang
  • Chelsea Sepakati Gaji Bek AS Roma

Bursa transfer musim dingin kali ini terdapat anomali di mana klub-klub top Eropa tidak ragu mengeluarkan dana besar. Sebut saja Barcelona yang membayar banderol 120 juta euro (Rp 2 triliun) untuk mengamankan tanda tangan Philippe Coutinho.

Padahal, jika menilik sejarah banyak pemain yang gagal ketika pindah pada pertengahan musim. Sejumlah nama besar seperti Antonio Cassano, Jose Antonio Reyes, dan Fernando Torres gagal menemukan permainan terbaik setelah pindah pada pertengahan musim.

Sejak diperkenalkan pada 2003, bursa transfer pertengahan musim memang menjadi kontroversi. Banyak manajer atau pelatih mengkritik kebijakan tersebut, sementara sebagian menjadikannya sebagai solusi jangka pendek untuk menambal pemain yang cedera.

Alhasil, tidak banyak pembelian besar pada bursa transfer musim dingin. Hal itu karena pemain yang datang pada pertengahan musim cenderung kesulitan beradaptasi dengan tim karena berbagai alasan.

Meski begitu, tidak semua pembelian musim dingin mengalami kegagalan. Beberapa sukses memberikan prestasi untuk klub yang mereka bela, bahkan posisinya tidak tergantikan.

Lantas, siapa saja pemain yang berhasil mematahkan kutukan bursa transfer musim dingin? Berikut ini adalah lima di antaranya:

 

Nemanja Matic

Chelsea menyesal melepas Nemanja Matic ke Benfica dengan harga 5 juta euro (Rp 83,3 miliar) pada 2011. Mereka membeli kembali Matic dua setengah tahun berselang dengan banderol 25 juta euro (Rp 416 miliar).

Setelah kembali ke Chelsea, Matic perlahan merebut tempat di skuat utama arahan Jose Mourinho. Gelandang asal Serbia itu memegang peran penting ketika The Blues menjuarai Premier League 2014-2015 dan 2016-2017.

Akan teetapi, Chelsea kembali mengulangi kesalahan dengan melepas Matic pada musim panas 2017. Kali ini, The Blues menjual Matic ke klub rival, Manchester United, dengan harga 45 juta euro (Rp 750 miliar).

 

Nemanja Vidic

Manchester United bersaing keras dengan Fiorentina untuk memperebutkan bek asal Serbia, Nemanja Vidic. Beruntung bagi The Red Devils, saingan mereka tidak memiliki slot bermain asal Uni Eropa.

Alhasil, Manchester United memenangi perburuan Vidic. Klub yang saat itu masih ditangani Sir Alex Ferguson mengeluarkan dana 10,5 juta euro (Rp 175 miliar) pada 5 Januari 2006.

Menilik prestasi Vidic selama di Old Trafford, jumlah itu tergolong cukup murah. Delapan musim berseragam The Red Devils, Vidic mempersembahkan 15 trofi bergengsi termasuk Liga Champions dan Premier League.

 

Patrice Evra

Beberapa hari setelah mendatangkan Vidic, Sir Alex Ferguson kembali menambah amunisi di lini belakang. Ferguson merekrut Patrice Evra dari AS Monaco.

Saat itu, Manchester United merogoh kocek hingga 8 juta euro (Rp 133 miliar) untuk mengamankan tanda tangan Evra. Pemain asal Prancis itu tidak butuh waktu lama untuk merebut tempat di sisi kiri pertahanan The Red Devils.

Kerja sama Evra dan Manchester United menguntungkan kedua belah pihak. Seperti Vidic, Evra juga memenangi 15 trofi selama memperkuat The Red Devils.

 

Marcelo

Sebagian penggemar Real Madrid mengernyitkan dahi ketika mendatangkan bek kiri berusia 18 tahun pada 1 Januari 2007. Hal itu karena dia tidak memiliki reputasi mentereng untuk memperkuat klub berjuluk Los Galacticos tersebut.

Akan tetapi, jumlah 6,5 juta euro (Rp 108 miliar) yang dikeluarkan oleh Real Madrid terasa murah setelah kontribusi pemain bernama Marcelo itu terbukti. Kini, bek asal Brasil itu menjadi sosok tidak tergantikan di sisi kiri pertahanan Les Merengues.

Selama 11 musim memperkuat Real Madrid, Marcelo memenangi 18 trofi bergengsi. Gelar Liga Champions, La Liga, dan Piala Dunia Antarklub menjadi koleksi pemain berusia 29 tahun tersebut.

 

Luis Suarez

Luis Suarez memiliki reputasi sebagai pencetak gol ulung ketika memperkuat Ajax Amsterdam. Ketika berusia 24 tahun, Suarez telah mencetak 111 gol dari 154 penampilan bersama de Godenzonen.

Situasi tersebut membuat Suarez menjadi pilihan Liverpool untuk menggantikan Fernando Torres yang hengkang ke Chelsea. Saat itu, The Reds membayar 26,5 juta euro (Rp 441 miliar) kepada Ajax.

Selama di Anfield, Suarez hanya memenangi satu gelar, Piala Liga Inggris 2011-2012. Namun, pemain asal Uruguay itu memberikan kontribusi 82 gol dan 53 assist dari 133 pertandingan di berbagai ajang.

Sumber: www.bola.com

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya