MotoGP: Rendah Hati, Kunci Dovizioso Jadi Kandidat Juara

Dovi tak mau kehebatannya membuat dirinya bersikap sombong sebagai pembalap MotoGP.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 28 Mar 2018, 18:00 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2018, 18:00 WIB
Bersaing Ketat dengan Marquez, Andrea Dovizioso Juara MotoGP Qatar
Pembalap Ducati Andrea Dovizioso berpose diatas podium sambil memegang pialanya usai memenangkan balapan MotoGP Qatar 2018 di Sirkuit Internasional Losail (18/3). (AFP Photo/Karim Jaafar)

Liputan6.com, Meski baru satu seri, Andrea Dovizioso sudah kembali dianggap sebagai kandidat juara dunia MotoGP 2018. Kemenangan pada MotoGP Qatar 2018 di Sirkuit Losail menjadi bukti peluang pembalap Ducati Corse itu.

Sejatinya, Dovi sudah mengejutkan banyak pihak setelah jadi penantang gelar MotoGP 2017. Padahal, selama ini Ducati selalu berada di bawah bayang-bayang Honda dan Yamaha. Namun, Dovi membuat Ducati tampil hebat seperti di era Casey Stoner.

Meski akhirnya hanya menjadi runner-up MotoGP 2017, sebagian besar pihak tetap memberikan pujian atas perjuangan pembalap asal Italia itu. Hebatnya, meski terus menjadi bahan perbincangan, ia sama sekali tak menunjukkan sikap jemawa.

Bahkan, ia juga berulang kali tak mau disebut sebagai kandidat kuat juara dunia MotoGP 2018. Saat mendapat pertanyaan seperti itu, Dovi selalu menyebut Marc Marquez yang layak menyandang status sebagai calon kuat juara.

"Kita harus mengetahui pembalap yang bagus. Dari luar saya bisa bersikap lebih normal. Ini normal, bagi saya penting untuk menjaga kaki tetap di tanah dan bersikap rendah hati. Ini seperti konsep yang sepele, tapi tidak sepele untuk bersikap rendah hati dalam olahraga ini ketika Anda datang di level tertentu," tutur Dovi, dilansir Tuttomotoriweb.

Tetap Membumi

Infografis Andrea Dovizioso
Infografis Andrea Dovizioso (Liputan6.com/Trie yas)

Jika memperhatikan secara seksama, Dovi memang memiliki sikap yang baik di dalam dan di luar lintasan. Ia tak pernah terlibat perang komentar dengan pembalap lain. Bahkan, meski terlibat beberapa pertarungan sengit dengan Marquez pun pembalap berusia 32 tahun itu tak pernah marah.

"Ada kesalahan yang dilakukan banyak pembalap. Mereka tak memahami prinsip ini. Pada 2017, saya menempati posisi kedua di belakang Marquez, tapi saya tak berbeda dengan Anda sama sekali. Saya mendapatkannya karena saya melakukan sesuatu yang istimewa," Dovi menegaskan.

Karena hal itulah Ducati sedang bekerja keras untuk menemukan kata sepakat terkait kontrak Dovi. Maklum, kontrak mantan pembalap Repsol Honda itu akan berakhir pada musim ini. Hal yang sama juga berlaku pada Jorge Lorenzo.

 

Rapor Dovi di Semua Kelas

125cc: 49 balapan, 5 menang, 15 podium, 9 pole, 3 fastest lap, 492 poin

250cc: 49 balapan, 4 menang, 26 podium, 4 pole, 8 fastest lap, 721 poin

MotoGP: 179 balapan, 9 menang, 43 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 1932 poin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya