MotoGP: Rapor Pedrosa Rusak Kesempurnaan Honda

Pedrosa belum mampu mempersembahkan gelar juara dunia MotoGP.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 02 Apr 2018, 06:24 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2018, 06:24 WIB
Dani Pedrosa, MotoGP
Pembalap Repsol Honda, Dani Pedrosa belum mempersembahkan hasil membanggakan di kelas MotoGP bersama Honda. (MOHD RASFAN / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Dani Pedrosa belum mempersembahkan prestasi membanggakan selama memperkuat Repsol Honda di kelas MotoGP. Padahal, ia sudah memperkuat tim di kelas utama selama 12 tahun.

Honda berharap besar pada kemampuan Pedrosa ketika baru naik kelas ke MotoGP pada musim 2006. Maklum, sebelumnya Pedrosa mampu melewati tiga musim beruntun dengan jadi juara dunia, yakni di kelas 125cc (2003) dan 250cc (2004, 2005).

Sayang, jadi juara di kelas lebih rendah bukan berarti akan mampu menguasai kelas utama. Itulah yang dihadapi Pedrosa. Sejauh ini, pencapaian terbaik pembalap Spanyol itu hanya jadi runner-up, yakni musm 2007, 2010, dan 2012.

Dalam beberapa musim terakhir MotoGP, rapornya justru memburuk. Sejak 2014, rapor terbaik Pedrosa adalah finis keempat. Dan ia tak menunjukkan pertanda bagus saat memulai musim 2018 dengan balapan MotoGP Qatar di Sirkuit Losail. Pedrosa mengakhiri balapan dengan finis di urutan ketujuh.

"Kami yakin bahwa Dani bisa naik di barisan depan dan berjuang untuk meraih podium. Tapi ia punya masalah dengan ban belakang. Cacat ini berdampak negatif pada hasil keseluruhan sebagai sebuah tim," ujar manajer tim Repsol Honda, Alberto Puig, dikutip Speedweek.

 

Marquez Bikin Bangga

Bersaing Ketat dengan Marquez, Andrea Dovizioso Juara MotoGP Qatar
Pembalap Ducati Andrea Dovizioso yang meraih juara satu (tengah) bersama Marc Marquez (kiri) dan Valentino Rossi berada di podium usai mengikuti balapan di MotoGP Qatar 2018 di Sirkuit Internasional Losail (18/3). (AFP Photo/Karim Jaafar)

Padahal, seharusnya Honda bisa saja merayakan kesuksesan yang didapat di Qatar. Itu karena Marc Marquez mampu menaklukkan sirkuit yang dikenal tak bersahabat dengan Honda. Meski hanya jadi runner-up, Marquez mampu memberikan tekanan kepada Andrea Dovizioso hingga detik-detik akhir.

"Strategi itu sangat penting untuk balapan di Qatar. Sangat penting untuk bermain aman selama empat atau lima lap pertama karena pembalap kami menggunakan ban yang lebih keras," jelas Pluig.

"Positifnya, kami telah mencapai podium di lintasan yang biasanya sulit bagi Honda dan pembalap kami. Jadi, itu adalah hasil yang bagus. Selain itu, dibandingkan tahun lalu, sudah jelas bahwa kami telah membuat kemajuan besar," sambungnya.

 

Rapor Pedrosa di Semua Kelas

125cc

46 balapan, 8 menang, 17 podium, 9 pole, 5 fastest lap, 566 poin

250cc

32 balapan, 15 menang, 24 podium, 9 pole, 15 fastest lap, 626 poin

MotoGP

200 balapan, 31 menang, 112 podium, 31 pole, 44 fastest lap, 2862 poin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya