Liputan6.com, Austin - Sebagian besar pihak yang berpendapat mengenai drama MotoGP Argentina 2018 selalu menyalahkan Valentino Rossi dan Marc Marquez. Berbeda dengan Jorge Lorenzo. Pembalap Ducati ini justru menyoroti Race Direction.
Pada insiden MotoGP Argentina di Termas de Rio Hondo, Minggu (8/4/2018), sebagian besar pihak memang menyalahkan Marquez. Pembalap Repsol Honda itu dinilai tak memiliki rasa hormat dan tak mempedulikan keselamatan rivalnya hanya untuk mencapai tujuan.
Advertisement
Baca Juga
Namun, tak sedikit pula pihak yang menyayangkan sikap Rossi. Usai balapan, ia tak henti-hentinya berbicara kepada media dan menyampaikan kritik keras kepada The Baby Alien. Bahkan, saat mulai mereda, pembalap Movistar Yamaha itu kembali memanaskan situasi lewat sindiran di Instagram.
Peran pendapat berbagai pihak pun ikut andil dalam terciptanya suasana panas pasca MotoGP Argentina 2018. Namun, Lorenzo tak mengikuti arus, memilih salah satu pembalap untuk disalahkan. Ia justru mengkritik kebijakan Race Direction.
"Race Direction harus menghukum dengan tegas tindakan ini. Inilah satu-satunya cara agar pembalap yang melakukan hal itu berhenti. Ia akan tahu seberapa besar sanksi yang menimpanya," ujar Lorenzo, dikutip Crash.
Kesalahan Race Direction
"Pada akhirnya ini bukan kesalahan pembalap. Ini kesalahan Race Direction. Jika Race Direction memberikan hukuman yang tegas, lain kali pembalap tidak akan melakukan hal tersebut, itu pasti. Jadi, ini selalu salah dari Race Direction," pembalap asal Spanyol itu melanjutkan.
Ya, Race Direction terkesan setengah-setengah dalam mengambil keputusan terkait manuver agresif Marquez. Padahal, sepanjang balapan ia berulang kali membahayakan pembalap lain. Seperti yang terjadi saat start di mana pembalap berusia 25 tahun itu mendorong motornya ke belakang.
Lalu, ia juga sempat menciptakan kontak keras dengan Aleix Espargaro. Untungnya, keduanya tetap bisa menjaga keseimbangan. Puncaknya adalah senggolan yang membuat The Doctor sempat terjatuh di lap ke-20 hingga gagal meraih poin.
"Race Direction terkadang bisa melakukan kesalahan, seperti wasit sepak bola. Tapi seharusnya tidak terbiasa melakukan kesalahan. Sekarang saya pikir kita harus menambahkan satu level lagi. Belajar dari apa yang terjadi di Argentina. Betul, seharusnya sudah dilakukan sebelumnya. Tapi oke, setelah Argentina, harus satu tingkat lagi," Lorenzo mendesak.
Advertisement
Kans Lorenzo
Di sisi lain, Lorenzo juga berharap MotoGP Austin 2018 di Circuit of the Americas (COTA), Minggu (22/4/2018), bisa jadi ajang kebangkitannya. Maklum, ia belum meraih hasil memuaskan dalam dua balapan awal musim ini.
Setelah terjatuh pada MotoGP Qatar, pembalap berusia 30 tahun itu juga hanya bisa menyelesaikan balapan MotoGP Argentina di urutan ke-15. Sial bagi Lorenzo, dari lima balapan di Austin, hanya dua kali ia naik podium, dan itu bukan podium juara.