Liputan6.com, Austin - Marc Marquez adalah fenomena besar di kelas MotoGP. Dalam beberapa musim terakhir, tak ada pembalap yang menghentikan dominasinya. Dan itu juga akan terlihat pada 2018.
Hingga musim 2017, pembalap Repsol Honda itu tengah menjalani tahun kelimanya di kelas MotoGP. Hebatnya, sudah empat gelar juara dunia yang didapat pembalap asal Spanyol itu. Satu-satunya kegagalannya hanya pada musim 2015.
Advertisement
Baca Juga
Dan kegagalan itu didapat bukan karena pembalap lain tampil lebih hebat darinya. Penyebabnya karena kesalahan The Baby Alien sendiri. Sepanjang musim 2015, ia sampai enam kali gagal menyentuh garis finis saat balapan.
Ketika Marquez sedikit mengubah gaya balapnya, kelas MotoGP pun seakan jadi miliknya sendiri. Emilio Alzamora, juara dunia 125cc 1999 dan juga manajernya, tahu betul apa yang bisa membuat pembalap berusia 25 tahun itu begitu hebat.
"Pada akhirnya, Marc adalah seorang pembalap yang berpikir banyak soal olahraga ini. Sisanya tidak penting bagi dirinya. Logis jika tekanan yang dimilikinya begitu besar. Keunggulan Marc adalah mengubah tekanan jadi motivasi," ujar Alzamora, dikutip Tuttomotoriweb.
Â
Bersama Tim Hebat
Contoh terkini dari kehebatan Marquez mengubah tekanan jadi motivasi terlihat pada MotoGP Austin 2018 di Circuit of the Americas (COTA), Minggu (22/4/2018). Sebelum balapan, Marquez menerima begitu banyak tekanan menyusul insiden dengan Valentino Rossi pada MotoGP Argentina.
Begitu banyak pihak yang mengecam aksi Marquez di Argentina. Tekanannya pun bertambah setelah mendapat penalti akibat gangguan yang ia ciptakan kepada Maverick Vinales pada sesi kualifikasi MotoGP Austin. Namun, Marquez tetap tampil sebagai juara.
"Hal positifnya adalah Marc memiliki tim yang hebat. Dalam berbagai situasi, ada sekelompok orang yang dekat dengannya dan memberi arti penting bagi hal-hal yang pantas mereka terima. Itu sebabnya, dalam segala situasi, Marc lebih kuat," Alzamora menjelaskan.
Â
Advertisement
Rapor Marquez di Setiap Musim MotoGP
2013: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 9 pole position, 11 fastest lap, 334 poin
2014: 18 balapan, 13 menang, 14 podium, 13 pole position, 12 fastest lap, 362 poin
2015: 18 balapan, 5 menang, 9 podium, 8 pole position, 7 fastest lap, 242 poin
2016: 18 balapan, 5 menang, 12 podium, 7 pole position, 4 fastest lap, 298 poin
2017: 18 balapan, 6 menang, 12 podium, 8 pole position, 3 fastest lap, 298 poin
2018: 3 balapan, 1 menang, 2 podium, 1 pole position, 2 fastest lap, 45 poin