Liputan6.com, Le Mans - Nasib Jorge Lorenzo dilaporkan berada di ujung tanduk usai hasil yang didapat pada MotoGP Prancis 2018 di Sirkuit Le Mans, Minggu (21/5/2018). Kini, laporan yang menyebut Ducati tak akan memperpanjang kontraknya kian gencar.
Sejatinya, tak sedikit pihak yang meyakini bahwa kebersamaan Lorenzo dan Ducati tak akan berlanjut usai MotoGP 2018. Itu karena Lorenzo tak mampu mempersembahkan hasil yang diinginkan sejak bergabung pada musim 2017.
Advertisement
Baca Juga
Banyak yang menilai bahwa pembalap asal Spanyol itu tak layak mendapatkan upah 12 juta euro per musim di Ducati. Dan jelang MotoGP Prancis, sempat beredar kabar bahwa Ducati memberikan waktu kepada Lorenzo untuk membuktikan diri hingga dua balapan ke depan.
Kini, kesempatan pada MotoGP Prancis sudah gagal dimaksimalkan. Artinya, tersisa satu balapan bagi X-Fuera untuk menunjukkan kemampuannya. Namun, pihak Ducati justru memberikan waktu tambahan. Mereka akan menunggu Lorenzo hingga MotoGP Catalunya di Montmelo, 17 Juni 2018.
"Terpenting, sebelum berbicara soal uang adalah mengetahu bahwa pekerjaan yang dilakukan memberikan hasil bagus. Jika kami tak bisa menyelesaikan situasi ini, kami akan selalu melihat balapan seperti Le Mans, yang bukan pada tingkat Jorge. Jika kami harus menunggu hingga Barcelona, kami akan melakukannya," ujar Direktur Balap Ducati, Paulo Ciabatti, dikutip Tuttomotoriweb.
Â
Kelelahan
Pada MotoGP Prancis yang kerap disebut sebagai lintasan favoritnya, Lorenzo memang sempat memimpin balapan pada beberapa putaran awal. Sayang, keunggulannya di barisan depan hanya bertahan sebentar saja.
Selanjutnya, ia jadi korban overtaking yang dilakukan beberapa pembalap. Mulai dari Marc Marquez, Danilo Petrucci, Valentino Rossi, Jack Miller, hingga Dani Pedrosa. Ia pun mengakhiri balapan dengan duduk di urutan keenam dengan selisih 10,355 detik dari Marquez.
Hasil itu yang menempatkan pembalap berusia 31 tahun itu dalam posisi buruk di klasemen MotoGP. Saat ini ia masih tertahan di urutan ke-14 dengan raihan 16 poin dari lima balapan, terpaut 79 poin dari Marquez yang memuncaki klasemen.
"Ia menyelesaikan perlombaan yang sangat melelahkan. Itu karena posisi motor, dengan karakter dan cara ia membalap. Itu membuatnya harus banyak mengeluarkan tenaga, memakan banyak ban. Ia tak merasa nyaman, ia lelah, dan ritmenya menurun," Ciabatti menegaskan.
Â
Advertisement
Statistik Lorenzo di Setiap Musim MotoGP
2008: 17 balapan, 1 menang, 6 podium, 4 pole, 1 fastest lap, 190 poin
2009: 17 balapan, 4 menang, 12 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 261 poin
2010: 18 balapan, 9 menang, 16 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 383 poin
2011: 15 balapan, 3 menang, 10 podium, 2 pole, 2 fastest lap, 260 poin
2012: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 350 poin
2013: 17 balapan, 8 menang, 14 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 330 poin
2014: 18 balapan, 2 menang, 11 podium, 1 pole, 2 fastest lap, 263 poin
2015: 18 balapan, 7 menang, 12 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 330 poin
2016: 18 balapan, 4 menang, 10 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 233 poin
2017: 18 balapan, 0 menang, 3 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 137 poin
2018: 5 balapan, 0 menang, 0 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 16 poin