Liputan6.com, Liverpool - Usai resmi meninggalkan Borussia Dortmund pada Juni 2015, Jurgen Klopp sempat dikaitkan dengan banyak klub, termasuk Manchester United (MU). Namun, ia justru meneken kontrak dengan klub yang justru menjadi rival MU, yakni Liverpool.
Ya, Jurgen Klopp sempat disebut-sebut bakal menjadi penggantu Louis van Gaal saat masih menukangi Manchester United. Saat itu, Van Gaal dianggap gagal karena MU tak meraih gelar dan hanya membawa MU finis di urutan keempat klasemen Liga Inggris 2014/2015.
Advertisement
Baca Juga
Klopp pun dianggap sebagai calon yang tepat karena reputasi menawannya bersama Dortmund. Ia satu-satunya pelatih yang bisa menghentikan dominasi Bayern Munchen dalam sepak bola Jerman. Bersama Dortmund, ia meraih dua gelar Bundesliga, satu DFB Pokal, dan dua Piala Super Jerman.
Anehnya, meski wacana lebih sering melaporkan Jurgen Klopp dengan Manchester United, justru Liverpool yang mendapatkan tanda tangan pelatih berusia 50 tahun itu. Tanpa sungkan, Klopp pun mengungkapkan alasan di balik keputusannya tersebut.
"Saya menyukai sejarah. Saya benar-benar orang yang romatis. Saya tahu saya mungkin bisa membantu. Mereka mungkin sangat membutuhkan saya. Ketika mereka memberitahu saya soal masalah yang dimiliki saya pikir saya adalah pelatih yang benar-benar tepat untuk klub tersebut," tutur Klopp, dikutip Goal.
Kiprah Klopp
Klopp datang ke Liverpool pada Oktober 2015 dan langsung meneken kontrak hingga Juni 2022. Sampai saat ini, pelatih kelahiran Stuttgart itu memang belum mampu mempersembahkan trofi. Namun, di bawah asuhannya, Liverpool jadi tim Inggris dengan permainan yang atraktif.
Kontribusinya pula yang membawa Liverpool melaju ke final Liga Champions 2017/2018. Itu adalah final Liga Champions pertama untuk Liverpool sejak dikalahkan AC Milan pada final edisi 2006/2007. Dan ini jadi final ketiga Klopp bersama Liverpool setelah Piala Liga 2015/2016 dan Liga Europa 2015/2016. Sayang, di dua laga itu Liverpool hanya jadi runner-up.
"Ini adalah klub sepak bola. Saya berbicara dengan klub lain dan mereka tidak terdengar seperti klub sepak bola. Mereka terlihat seperti pemasaran, bayangkan, Anda harus mendatanganinya. Saya pikir wow, itu bukan permainan yang saya sukai," kata Klopp.
"Ini semua adalah bagian dari sepak bola, tapi itu tidak bisa jadi jadi nomor satu, kedua, ketiga, keempat, prioritas. Pertama-tama, cobalah untuk meningkatkan permainan yang kami mainkan. Dan itulah yang saya kuasai," Klopp menambahkan.
Advertisement
Rapor Klopp di Setiap Klub
Mainz 05 (27 Februari 2001-30 Juni 2008): 109 menang, 78 seri, 83 kalah dari 270 laga
Dortmund (1 Juli 2008-30 Juni 2015): 179 menang, 69 seri, 70 kalah dari 318 laga
Liverpool (8 Oktober 2015-...): 81 menang, 44 seri, 29 kalah dari 154 laga