Serbia Kecam Selebrasi Xhaka-Shaqiri di Piala Dunia 2018, Laporkan ke FIFA

Selebrasi Granit Xhaka dan Xherdan Shakiri menimbulkan kontroversi.

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 24 Jun 2018, 16:50 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2018, 16:50 WIB
Selebrasi Xherdan Shaqiri
Pemain Swiss, Xherdan Shaqiri merayakan gol ke gawang Serbia pada laga grup E Piala Dunia 2018 di Stadion Kaliningrad, Jumat (22/6). Shaqiri merayakan gol dengan gerakan tangan seperti lambang burung di bendera Albania. (Laurent Gillieron/Keystone via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Selebrasi gol dua pemain Timnas Swiss, Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri ketika menghadapi Serbia pada matchday kedua Grup E Piala Dunia 2018 berujung kontroversi. Federasi Sepakbola Serbia telah melaporkan aksi keduanya ke Komisi Disiplin (Komdis) FIFA

Partai melawan Serbia di Piala Dunia 2018 begitu emosional untuk Xhaka dan Shaqiri. Sampai-sampai, ketika mencetak gol, keduanya merayakan dengan menyilang kedua tangan yang menyerupai burung elang berkepala dua. Simbol tersebut merupakan lambang negara Albania.

Darah Albania kental dalam diri Xhaka dan Shaqiri. Keduanya memang tidak lahir di Albania. Tapi, Xhaka dan Shaqiri merupakan keturunan etnis Albania yang berada di Kosovo.

Perang Serbia dengan Kosovo membuat keluarga Xhaka mencari suaka ke Swiss. Bahkan untuk Shaqiri, ia lahir di Gjilan, sebuah Kota di Timur Kosovo.

Masyarakat Kosovo merupakan campuran dari berbagai etnis. Salah satunya adalah etnis Albania. Selain Xhaka dan Shaqiri, Swiss juga punya Valon Behrami yang merupakan etnis Albania yang lahir di Kosovo.

Protes Serbia

Selebrasi Granit Xhaka
Pemain Swiss, Granit Xhaka merayakan gol ke gawang Serbia pada laga grup E Piala Dunia 2018 di Stadion Kaliningrad, Jumat (22/6). Xhaka merayakan gol dengan gerakan tangan seperti lambang burung di bendera Albania. (Laurent Gillieron/Keystone via AP)

Presiden Federasi Sepak Bola Serbia, Slavisa Kokeza, telah melaporkan aksi kedua pemain tersebut ke Komdis FIFA. "Kami mengirim protes ke FIFA," ujar Kokeza disadur dari laman BBC.

Kokeza menganggap, Serbia telah dirampok setelah kalah 1-2 dari Swiss. Tidak hanya soal aksi selebrasi dua pemain Swiss, tapi juga kepemimpinan wasit.

Minta FIFA Tegas

Kokeza meminta FIFA segera mengambil keputusan. Ia berharap FIFA dapat tegas.

"Saya tidak berpikir ini hanya soal VAR. Tetapi semuanya, terutama soal wasit," imbuh Kokeza.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya