Eks Bek Liverpool Remehkan Cara Jepang Lolos ke 16 Besar

Jepang sukses melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jun 2018, 08:37 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2018, 08:37 WIB
FOTO: Sempat 2 Kali Tertinggal, Jepang Bangkit Imbangi Senegal
Para pemain Timnas Jepang merayakan gol (AP/Natacha Pisarenko)

Liputan6.com, Sochi - Timnas Jepang sukses melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2018. Tapi, kritikan tajam datang dari mantan bek Liverpool era 80-an, Mark Lawrenson.

Menurut Lawrenson, cara Jepang lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018 seperti lelucon. Catatan disiplin yang lebih baik jadi penyebabnya.

Jepang lolos ke babak 16 besar dengan status penghuni posisi kedua Grup H dengan empat poin. Jepang berada di posisi kedua karena unggul poin fair play atas Senegal.

Pada laga terakhir, Jepang kalah dengan skor 0-1 atas Polandia (28/6/2018). Cara Jepang memainkan laga ini yang mendapatkan kritik pedas dari Lawrenson dan dianggap sebagai cara yang sangat buruk bak sebuah lelucon.

 

Jepang Seperti Lelucon

Timnas Jepang
Para pemain Jepang menjalani latihan jelang laga melawan Polandia di Volgograd, Kamis (28/6/2018). (AFP/Philippe Desmazes)

Di menit-menit akhir laga melawan Polandia, Jepang bermain dengan tempo yang lambat. Tim arahan Akira Nishino tersebut lebih banyak memainkan bola di wilayah permainan sendiri dan tidak mengambil resiko menyerang.

Lawrenson, salah satu pundit BBC Sport, menyebut permainan yang diperagakan Jepang tersebut menjadi yang sangat buruk.

"Itu adalah permainan yang sangat buruk sekali dan itu justru berubah jadi sebuah lelucon. Harus ada cara lebih baik untuk menentukan klasemen di Piala Dunia. Kartu kuning? Maaf, tidak," ucap Lawrenson.

Jepang Tak Ingin Main Menang

Senada dengan Lawrenson, Leon Osman juga melayangkan kritik pedas pada cara bermain Jepang. Kolega Lawrenson di BBC Sport menilai permainan Jepang berubah saat Makoto Hasebe dimasukkan pada menit ke-82.

"Mereka memasukkan Hasebe dan dia memperlambat permainan. Dia bilang pada timnya telah menang lewat kartu kuning dan berkata pada teman-temannya untuk bermain lebih lambat," buka Osman.

"Mereka benar-benar mengatur pada lima atau enam menit akhir dari permainan. Kedua tim mundur dan tidak benar-benar ingin menekan. Ini menjadi sebuah akhir yang buruk. Jepang bermain buruk," tegas eks pemain Everton.

Sumber: Bola.net

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya