Sekjen PBSI Paparkan Masalah Tunggal Putra pada Asian Games 2018

Apa masalah utama tunggal putra Indonesia di Asian Games 2018 menurut Sekjen PBSI?

oleh Muhammad Ivan Rida diperbarui 22 Jul 2018, 16:47 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2018, 16:47 WIB
Langkah Anthony Sinisuka Ginting Terhenti di 16 Besar
Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting mengembalikan kok ke pebulu tangkis Jepang, Kento Momota pada 16 besar Indonesia Open 2018, Istora GBK, Jakarta, Kamis (5/7). Anthony Sinisuka Ginting kalah 14-21, 15-21. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

- Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto, mengatakan kalau mental masih menjadi masalah utama di tunggal putra bulutangkis Indonesia. Achmad Budiharto berharap kalau permasalahan tersebut dapat segera diperbaiki agar Indonesia bisa meraih prestasi pada Asian Games 2018.

Nomor tunggal putra Indonesia diprediksi bakal diperkuat Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie di Asian Games 2018. Namun, mereka diragukan bisa tampil apik karena kerap mengalami masalah konsistensi ketika bertanding.

"Menurut saya kematangan mental bermain masih kurang. Dari segi teknik dan fisik mereka tidak kalah. Namun, mental strategi bermain masih dibenahi. Mereka harus bisa pinter membaca permainan agar menorehkan yang terbaik di Asian Games nanti," kata Achmad di Gor Satria, Purwokerto, Minggu (22/7/2018).

PBSI tidak banyak berharap pada nomor tunggal putra di Asian Games 2018. Achmad pun mengaku pihaknya lebih menggantungkan nasib Indonesia dalam sektor ganda putra dan ganda campuran.

"Kita berharap bisa mendulang emas dari ganda putra dan ganda campuran di Asian Games 2018. Untuk di tunggal, Insya Allah bisa menorehkan emas. Namun, untuk di sektor putri harus realistis. Bagi mereka, masuk 16 besar saja sudah bagus," ujar Achmad.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya