Roberto Mancini Ungkap Kelemahan Timnas Italia

Timnas Italia masih berada di dasar klasemen grup 3 UEFA Nations League 2018.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 12 Sep 2018, 21:15 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2018, 21:15 WIB
Roberto Mancini
Roberto Mancini memimpin latihan timnas Italia (4/9/2018). (dok. FIGC)

Liputan6.com, Jakarta Pelatih Tim Nasional (Timnas) Italia, Roberto Mancini, berharap lini depan pasukannya bekerja lebih maksimal lagi. Mantan pelatih Manchester City itu kecewa setelah Gli Azzurri kalah 0-1 dari Portugal pada babak penyisihan grup UEFA Nations League 2018.

Bertanding di Lisbon, Portugal, Senin (10/9/2018) waktu setempat, Mancini menurunkan dua striker, yakni Simone Zaza dan Ciro Immobile. Namun kedua pemain tersebut gagal memberi dampak siginifikan terhadap daya gedor Gli Azzurri.

Sebaliknya, tuan rumah justru berhasil unggul lewat gol Andre Silva di awal babak kedua.

Akibat kekalahan ini, Italia pun semakin terbenam di dasar klasemen Grup 3 dengan nilai 1 dari hasil imbang melawan timnas Polandia.

"Sayangnya, kami membuat kesalahan dan kami berusaha mengurangi hal itu,” kata Mancini kepada Rai Sport seperti dilansir AS, Selasa, 11 September 2018. 

"Tapi para pemain sudah memberikan yang terbaik. Kami harus mencetak gol untuk memenangkan pertarungan, jadi kami harus mencari solusi agar biasa lebih menyerang.” 

Menurutnya, pasukannya sebenarnya lebih banyak menguasai jalannya laga. Dua striker yang dipasang di depan membuat Gli Azzurri mampu mendominasi laga.

"Setidaknya kami bisa bersaing dengan mereka di sana, jadi itu bisa jadi pilihan penting,” katanya. Rombak TimMenghadapi Portugal, Mancini melakukan eskperimen berani dengan merombak komposisi pasukannya setelah ditahan imbang 1-1 oleh Poalndia.

 

Rombak Tim

Jerman Tersingkir, Piala Dunia 2018
Timnas Italia dua kali mengalami kegagalan setelah meraih trofi jPiala Dunia yakni juara pada 1938 dan gagal pada 1950 (gagal), juara pada 2006 dan gagal tahun 2010. (AFP/Damien Meyer)

Tidak tanggung-tanggung, dia menukar sembilan pemain. Langkah ini untuk memberikan kesempatan kepada pemain muda. "Kami harus memberikan kesempatan pemain muda berkembang, tidak ada yang lain selain itu,” kata Mancini.

"Ketika pemain masih muda dan baru mulai di level seperti ini, dia akan mendapat masalah, kami sadar hal itu bakal terjadi,” ujar pelatih berusia 53 tahun itu.

Kebugaran pemain sebenarnya masih menjadi PR Mancini. Meski demikian, Mancini yakin masalah itu bukan yang utama. Dia tetap fokus membenahi lini depan pasukannya. 

"Kalau kebugaran kami lebih baik, pasti akan lebih positif. Namun yang utama sekarang adalah mencari cara membuat lini depan tim lebih baik lagi," kata Mancini.  

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya