Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dipastikan menutup Asian Para Games 2018 dengan senyuman, malam ini. Atlet Indonesia tampil begitu gemilang dan mencatat prestasi emas di ajang olahraga multicabang untuk penyandang disabilitas se-Asia ini.
Hingga Jumat (12/10/2018) pukul 19.00 WIB, hari ketujuh, atau sehari jelang penutupan, Indonesia telah mengoleksi total 33 medali emas dan bahkan sempat menembus posisi kelima, setelah sebelumnya cukup lama bertengger di peringkat keenam klasemen medali Asian Para Games 2018.
Prestasi Indonesia juga yang terbaik dibanding negara-negara Asian Tenggara lainnya. Terdekat adalah Thailand dan Malaysia yang berturut-turut tepat berada di bawah Indonesia, posisi ketujuh dan kedelapan.
Advertisement
Jumlah ini jelas melebihi target yang dibebankan pemerintah, 16 emas plus masuk posisi tujuh besar. Jumlah medali di atas, tentu saja masih bertambah lantaran masih ada beberapa atlet Indonesia berburu medali di beberapa cabang, pagi dan siang ini.
Baca Juga
Bagi Indonesia, jumlah medali ini, khususnya emas, merupakan sejarah di ajang Asian Para Games yang ketiga ini. Sebelumnya, di Asian Para Games 2010, Indonesia hanya mendapatkan satu emas. Sementara, empat tahun lalu Indonesia mendulang sembilan emas.
"Alhamdullilah, Alhamdulillah. Terima kasih Ya Allah, terima kasih dukungannya masyarakat Indonesia, suporter, dan terimakasih kepada atlet, pelatih, dan asisten pelatih yang telah berjuang di Asian Para Games 2018," ujar Menpora Imam Nahrawi.
Torehan medali emas Indonesia melonjak sejak Rabu atau hari kelima penyelenggaraan Asian Para Games 2018. Ketika itu, total kontingen Indonesia mampu meraih 15 emas.
Catur menjadi primadona, karena ketika itu, sukses mendulang enam emas. Hingga saat ini, catur juga tercatat sebagai cabang yang paling banyak menyumbangkan medali: 11 emas di Asian Para Games 2018.
* Grab selaku official mobile platform partner juga mendukung Asian Para Games 2018
Perjuangan Luar Biasa
Prestasi gemilang Tim Merah Putih di Asian Para Games 2018 ini tentu saja tak lepas dari perjuangan luar biasa para atlet pimpinan Chef de Mission Arminsyah. Selain itu juga tak lepas dari doa dan dukungan masyarakat Indonesia.
Di berapa cabang, seperti bulu tangkis, para renang, para atletik, serta basket kursi roda, dukungan masyarakat memang begitu terasa. Berbondong-bondong mereka datang ke venue meneriakkan yel-yel "Indonesiaaaa....Indonesiaaa....Indonesia....,"
"Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh atlet yang telah bekerja keras, tim pelatih dan official yang membantu para atlet tanpa kenal lelah, juga Chief de Mission Armin Syah yang terus mengawal persiapan," ujar Menpora.
Advertisement
Jadi Inspirasi
Tak heran, perjuangan keras pada atlet pun banyak memberikan inspirasi bagi masyarakat pada umumnya. Semangat juang Ni Nengah Widiasih dan kawan-kawan untuk berlomba menjadi yang terbaik bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Saya takjub melihat perjuangan para atlet. Bahkan, saya tidak yakin bisa menjadi olahragawan sebaik mereka. Saya semakin termotivasi melihat perjuangan mereka," kata seorang pelajar, Muhammad Ridwan Syahbana, yang bersama sekolahnya beberapa kali menyambangi venue-venue di Asian Para Games.
Maka itu, Menpora pun, berharap dengan adanya Asian Para Games ini, kesenjangan di antara penyandang disabilitas dan manusia normal kian berkurang. "Perjuangan atlet Asian Para Games itu sama seperti yang lain. Mereka juga semangat juangnya luar biasa meski dengan kekurangannya," ucap Imam.
Bidik Paralimpik 2020
Sukses Indonesia di Asian Para Games 2018 juga memberikan optimisme tersendiri untuk bertarung di ajang yang lebih besar, Paralimpik alias Olimpiade untuk para penyandang disabilitas. Sebab, semakin banyak atlet Indonesia meraih medali di Asian Para Games, semakin banyak pula yang bisa tampil di Paralimpik 2010. Paralimpik 2020 sendiri akan digelar di Tokyo, Jepang.
"Di Paralimpik 2020, kita targetkan dua medali emas," ucap Ketua National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Marbun di ruang konfrensi pers GBK Arena, Jakarta, Jumat siang.
Selain faktor gemilangnya prestasi di Asian Para Games, Senny juga menyebut, kesanggupan memberikan semua fasilitas yang dibutuhkan untuk berprestasi di Jepang menambah rasa optimistisnya.
Di luar itu, NPC juga diberikan kebebasan dalam hal latihan dan pemakaian alat. "Pak menteri (Menpora, Imam Nahrawi) sudah memberikan peralatan yang akan dibawa ke Solo untuk latihan. Itu akan membuat kami lebih hebat. Kami diberikan uang saku dan bebas memilih pelatih," ucapnya.
Advertisement