Jakarta Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria, memberikan alasan membawa kuasa hukum ketika memenuhi panggilan untuk pemeriksaan oleh Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola, Jumat (28/12/2018). Menurut Ratu Tisha, langkah itu dilakukan hanya untuk menjembatani bahasa sepak bola dan hukum.
Ratu Tisha tiba di Dittipikor Bareskrim Polri, Gedung Ombudsman, Jakarta, sekitar pukul 15.45 WIB. Wanita berusia 32 tahun itu datang menggunakan mobil mewah berjenis Jeep Wrangler dengan bernomor polisi DK 8 FF.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Ratu Tisha tak datang sendiri. Dia ditemani dua orang yang belakangan diketahui berasal dari Siswodihardjo & Partner Law Firm. Ratu Tisha menjadi satu-satunya saksi yang diperiksa dengan pendampingan dari Kuasa Hukum.
Advertisement
"Tidak ada masalah sih. Posisinya karena (pemeriksaan ini) harus dijembatani antara bahasa sepak bola dengan bahasa hukum yang ada. Itu saja," kata Ratu Tisha setelah diperiksa Satgas Antimafia Hukum.
Pemeriksaan Ratu Tisha berlangsung selama empat jam. Lulusan Institus Teknologi Bandung (ITB) itu menyatakan hanya menjawab 23 dari 40 pertanyaan yang diajukan karena keterbatasan waktu.
Hal itu membuat pemeriksaan Ratu Tisha akan berlanjut pekan depan, Jumat (4/1/2018). Meski begitu, secara garis besar Ratu Tisha menegaskan PSSI siap bersikap kooperatif saat pemeriksaan Satgas Antimafia Bola demi membersihkan sepak bola Indonesia dari pengaturan skor.
"Saya juga tadi menyampaikan PSSIÂ terbuka dan kooperatif dalam penyelidikan yang sedang dilakukan dan akan terus bekerja dan berkomitmen untuk membangun sepak bola Indonesia yang lebih baik," tegas Ratu Tisha.