3 Palang Pintu Terakhir Timnas Indonesia U-22 di Piala AFF 2019

Bola.com membahas penjaga gawang Timnas Indonesia U-22.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 17 Feb 2019, 09:10 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2019, 09:10 WIB
Kiper Timnas Indonesia U-22
Kiper Timnas Indonesia di Piala AFF U-22 2019. (Bola.com/Dody Iryawan)

Jakarta - Timnas Indonesia U-22 bersiap menghadapi Piala AFF U-22 2019 di Kamboja. Anak asuh Indra Sjafri bakal melakoni laga pertama melawan Myanmar, Senin (18/2/2019).

Terdapat tiga penjaga gawang muda di antara 23 pemain yang akan menjadi andalan Timnas Indonesia U-22.

Setelah melakukan persiapan selama kurang lebih enam pekan dan melakukan beberapa kali pergantian pemain lewat promosi dan degradasi dalam pemusatan latihan, akhirnya Indra Sjafri menentukan 23 pemain Timnas Indonesia U-22 yang dibawanya ke Kamboja usai uji coba terakhir menghadapi Madura United, Selasa (12/2/2019).

Selama melakukan pemusatan latihan, tercatat secara total Indra Sjafri memanggil lima penjaga gawang. Namun, kini dari ke-23 pemain yang dibawa ke Phnom Penh, Indra Sjafri membawa tiga penjaga gawang, yaitu Awan Setho, Satria Tama, dan Muhammad Riyandi.

Bola.com membahas satu per satu penjaga gawang yang mendapatkan kepercayaan Indra Sjafri untuk memperkuat Timnas Indonesia U-22di Piala AFF U-22 2019 ini, di mana ketiganya memiliki pengalaman dan jam terbang cukup baik di beberapa kategori usia tim nasional.

Awan Setho Raharjo

Kiper Timnas Indonesia U-22, Awan Setho, menangkap bola. (Bola.com/Yoppy Renato)
Kiper Timnas Indonesia U-22, Awan Setho, menangkap bola saat latihan di Stadion Madya, Jakarta, Jumat (18/1). Latihan ini merupakan persiapan jelang Piala AFF U-22. (Bola.com/Yoppy Renato)

Awan Setho Raharjo boleh dikatakan penjaga gawang paling berpengalaman yang dibawa oleh Indra Sjafri dalam Timnas Indonesia U-22 kali ini. Penjaga gawang kelahiran Semarang ini sudah menjadi bagian dari tim asuhan Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-19 pada 2013.

Awan juga sempat menjadi kiper Timnas Indonesia U-19 asuhan Eduard Tjong di Piala AFF U-19 2016. Yang menarik saat itu Awan Setho berangkat ke Vietnam juga bersama Muhammad Riyandi dan Satria Tama. Sayang saat itu penampilan Timnas U-19 buruk mengingat persiapan yang sangat mepet, di mana Indonesia juga baru saja lepas dari sanksi FIFA.

Awan Setho tak bisa lagi bergabung dengan Timnas Indonesia U-19 yang kemudian kembali ditangani oleh Indra Sjafri. Usia yang sudah menginjak 20 tahun pada Maret 2017 membuatnya harus menatap ke tim yang lebih senior. Namun, saat itu Awan Setho belum mendapat perhatian dari Luis Milla.

Penampilannya yang cemerlang bersama Bhayangkara FC di Liga 1 2017 kemudian menarik perhatian Luis Milla untuk bergabung di Timnas Indonesia U-23. Setelah tidak masuk dalam skuat Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2017, Awan Setho pun mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan Timnas Indonesia U-23 dalam persiapan ke Asian Games 2018.

Tak hanya menikmati pengalaman bergabung bersama Timnas Indonesia U-23, Awan Setho juga mendapatkan kesempatan bergabung dengan para pemain senior di Timnas Indonesia yang berlaga di Piala AFF 2018. Pengalaman tampil ketika Tim Garuda menghadapi Thailand menjadi sebuah momen yang tak terlupakan baginya.

Baru akan menginjak usia 22 tahun pada 20 Maret mendatang, Awan Setho memang merupakan penjaga gawang yang tak hanya memiliki kualitas, tetapi memiliki jam terbang dan pengalaman yang cukup tinggi untuk menjadi andalan di bawah mistar gawang Timnas Indonesia U-22 di Piala AFF U-22 2019.

Satria Tama

Kiper Timnas Indonesia U-22, Satria Tama. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Kiper Timnas Indonesia U-22, Satria Tama, bersiap melempar bola saat latihan di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (8/1). Latihan ini merupakan persiapan jelang Piala AFF U-22. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Satria Tama merupakan pemain yang ditemukan oleh Fakhri Husaini ketika hendak membentuk Timnas Indonesia U-19 yang akhirnya tak bisa berkompetisi karena PSSI dihukum oleh FIFA. Satria Tama pun kemudian masuk dalam skuat Timnas Indonesia U-19 asuhan Eduard Tjong pada Piala AFF U-19 2016 bersama Awan Setho dan Muhammad Riyandi.

Timnas Indonesia tak bisa bicara banyak saat itu dan harus pulang cepat karena tersingkir di babak grup. Namun, peruntungan Satria Tama setelah itu menjadi lebih baik.

Kiper kelahiran Sidoarjo itu justru menjadi kiper muda yang mendapatkan kepercayaan dari Luis Milla untuk masuk dalam Timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games 2017. Bahkan satu momen yang tak bisa dilupakan dari sosok Satria Tama adalah air mata yang menetes dalam laga konta Vietnam di pesta olahraga Asia Tenggara itu.

Satria Tama saat itu mengalami cedera setelah melakukan penyelamatan gawang dalam pertandingan yang akhirnya berakhir imbang tanpa gol. Air matanya tak dapat dibendung karena ada rasa kecewa tak bisa menyelesaikan pertandingan saat itu.

Namun, setelah SEA Games 2017 berakhir, Satria Tama harus tersingkir dari skuat Tim Garuda Muda yang akan bertanding di Asian Games 2018. Tim asuhan Luis Milla saat itu hanya membutuhkan dua orang penjaga gawang, di mana satu tempat menjadi milik Andritany Ardhiyasa yang menempati satu dari tiga kuota pemain senior di turnamen tersebut.

Sementara satu tempat lainnya menjadi milik Awan Setho yang memang tampil luar biasa bersama Bhayangkara FC hingga menjadi juara Liga 1 2017. Satria Tama pun harus kembali berjuang di klub, di mana kemudian ia mendapatkan kontrak dari Madura United.

Kini dengan pengalaman yang dimilikinya bersama Madura United, Indra Sjafri kembali memberikan kepercayaan kepada Satria Tama untuk ikut ke Kamboja sebagai satu dari tiga penjaga gawang yang akan mendapatkan tugas mengawal gawang Timnas Indonesia U-22.

Muhammad Riyandi

Kiper Timnas Indonesia U-22, Muhammad Riyandi, menahan bola saat latihan. (Bola.com/Yoppy Renato)
Kiper Timnas Indonesia U-22, Muhammad Riyandi, menahan bola saat latihan di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Kamis (24/1). Latihan ini merupakan persiapan jelang Piala AFF U-22. (Bola.com/Yoppy Renato)

Muhammad Riyandi merupakan penjaga gawang pilihan Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-19 yang juga merupakan sisa dari skuat asuhan Eduard Tjong di Piala AFF U-19 2016. Kiper muda berpostur tinggi itu pun menjadi penjaga gawang yang mendapatkan kepercayaan dari Indra Sjafri di Piala AFF U-18 2017.

Namun, Riyandi harus pulang dari Piala AFF U-18 2017 dengan menggunakan kursi roda karena cedera ACL yang dialaminya dalam turnamen tersebut. Bahkan dokter Tim Garuda Nusantara sempat menyebut cedera yang dialami kiper muda ini sebagai cedera paling parah yang pernah ditanganinya dalam sepanjang kariernya.

Akhirnya kiper muda milik Barito Putera itu pun harus beristirahat total selama enam bulan dan tak bisa masuk dalam skuat Garuda Nusantara di turnamen berikutnya.

Setelah kembali pulih dari cedera dan mengembalikan mentalitasnya seperti sedia kala, Muhammad Riyandi pun kembali mendapatkan kepercayaan dari Indra Sjafri ketika naik level ke Timnas Indonesia U-22. Riyandi pun menjadi kiper ketiga yang dibawa Indra Sjafri ke Kamboja selain Awan Setho dan Satria Tama.

 

Sumber: Bola.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya