Liputan6.com, Manchester - Gelandang Manchester United (MU) Paul Pogba terus dikritik dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan, jika klub memilih untuk menjualnya pada bursa transfer musim panas nanti, itu bisa dianggap sebagai salah satu bentuk penyelesaian masalah.
Baca Juga
Advertisement
Baru-baru ini, Pogba dimasukkan dalam PFA Premier Laegue Team of the Year untuk musim 2018-2019. Sejauh musim ini, dia telah membukukan 13 gol dan sembilan assist dari 32 kali penampilan bersama MU di kompetisi tertinggi Inggris itu.
Namun, penghargaan tersebut sedang menjadi perdebatan hebat. Pasalnya, Pogba belakangan ini terus mendapatkan kritikan pedas menyusul performanya yang dianggap ogah-ogahan.
Performa Pogba itu berpengaruh buruk terhadap hasil MU.
Â
Â
Sebaiknya Pogba Dijual
Salah satu yang membuat publik berang terhadap Pogba adalah perkataannya. Pernah beberapa waktu lalu ia secara terang-terangan mengaku sebagai penggemar Real Madrid dan menyatakan ketertarikan untuk bermain dengan klub raksasa Spanyol tersebut.
Belum lama ini, sebuah klaim mengatakan bahwa Pogba telah membuat suasana ruang ganti Manchester United menjadi negatif. Ditambah lagi dengan sang agen, Mino Raiola, yang disebut membatalkan semua agenda perbincangan kontrak dengan manajemen.
Legenda Liverpool, Jamie Carragher, dalam tulisannya di The Telegraph, menyarankan Manchester United untuk melepasnya saja jika ada tawaran besar datang. Jika itu terjadi, maka ia yakin masalah yang ada di Manchester United bisa tuntas.
"Bila Real Madrid punya 100 juta pounds dan Zinedine Zidane inginkan dia, United bisa menyelesaikan satu dari sekian masalah sementara proses rekonstruksi mereka berjalan," tulis Carragher.
Â
Â
Advertisement
Bukan Pemain Kelas Dunia
Dengan harga pembelian yang mahal, serta kesuksesan bersama Prancis di Piala Dunia 2018 lalu, banyak yang menganggap Pogba kini sebagai salah satu pemain terbaik dunia. Namun Carragher menilai pemain tersebut belum pantas untuk mendapatkan sebutan itu.
"Saya mendengar bahwa Pogba dianggap sebagai pemain kelas dunia. Menjadi pemenang Piala Dunia tidak secara otomatis membuat anda seperti itu. Ada perbedaan antara pemain bertalenta kelas dunia dan pemain berkelas dunia," lanjut Carragher.
"Dia bermain dengan kemampuan terbaiknya sebagai gelandang kiri di Turin tanpa membenarkan apa yang dibayar United untuk membelinya kembali, dan dia adalah pemain kunci Prancis di Piala Dunia dengan menegakkan kedisiplinan, berperan dalam taktikal ketimbang menjadi pemain yang spektakuler," tambahnya.
"Bahkan dalam momen yang meyakinkan itu ia tidak menunjukkan apapun ataupun meyakinkan anda bisa membangun tim di sekitarnya. Di Juventus tidak, di Prancis tidak," lanjutnya lagi.
Carragher pun semakin yakin bahwa MU harus segera menjualnya, terutama di bursa transfer musim panas nanti. Sebab jika tidak, maka mereka beresiko kehilangan dirinya tanpa mendapatkan sepeser pun.
"MU punya pilihan. Ada dua tahun lagi dalam kesepakatan Pogba yang sekarang - klub punya opsi untuk tahun ketiga. Bila mereka tidak menjual Pogba, mereka harus memberinya kontrak tahun depan atau dua tahun lagi. Apa yang bakal ia inginkan? Sekitar 400 ribu pounds per pekannya? Apakah dia pantas?" tandasnya.
Sumber: Bola.net