Farri Agri Tak Pikir Panjang Terima Pinangan Persija

Farri Agri menandatangani kontrak sampai akhir musim ini dengan Persija.

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 18 Sep 2019, 18:35 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2019, 18:35 WIB
Persija memperkenalkan Farri Agri sebagai rekrutan anyar di Kantor Persija, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2019).
Persija memperkenalkan Farri Agri sebagai rekrutan anyar di Kantor Persija, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2019). (Bola.com/Muhammad Adiyaksa).

Jakarta - Persija Jakarta telah resmi memperkenalkan Syaffarizal Mursalin Agri. Pemain yang karib dipanggil Farri Agri itu dikontrak Macan Kemayoran selama setengah musim.

Farri Agri adalah pesepak bola Indonesia yang sejak kecil tinggal bermukim di Qatar. Pemain berusia 27 tahun itu pernah membela Al Khor, Al Ahli, dan Al-Markhiya.

"Saya memang berniat untuk pulang ke Indonesia, dan setelah saya tahu ada tawaran dari Persija, satu di antara klub terbesar di Indonesia, saya senang," kata Farri Agri kepada wartawan.

"Suporter mereka luar biasa. Maka dari itu, tidak butuh waktu lama untuk saya berpikir menerima tawaran Persija Jakarta," ujar Farri Agri.

Farri Agri adalah rekrutan terakhir Persija di bursa transfer paruh musim Shopee Liga 1 2019. Tim berjulukan Macan Kemayoran itu sebelumnya telah menggaet Xandao, Fachruddin Aryanto, Joan Tomas, dan Rachmad Hidayat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Siap Beradaptasi

Persija memperkenalkan Farri Agri sebagai rekrutan anyar di Kantor Persija, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2019).
(Bola.com/Muhammad Adiyaksa).

Sejak usia dua tahun, Farri Agri telah menetap di Qatar. Meski 25 tahun tinggal di sana, ia mengaku memilih untuk tetap menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Farri Agri berujar sepak bola Qatar berbeda dengan Indonesia. Terutama, dalam ranah dukungan suporter.

"Bisa dibilang di Qatar, populasi negara mereka tidak besar. Ada masalah dengan kultur juga, misalnya seperti perempuan tak boleh datang ke stadion. Mungkin itu alasan tak banyak suporter di stadion. Kalau main di sini dengan suporter banyak, menurut saya pada akhirnya itu hal terjadi di sepak bola. Dan ketika Anda ke lingkungan yang baru, tentu harus siap untuk beradaptasi," imbuhnya.

Disadur dari bola.com (Muhammad Adiyaksa / Rizky Hidayat)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya