Liputan6.com, Milan - Silvio Berlusconi tak kuat untuk menahan emosi saat mantan klub yang dipimpinnya, AC Milan kalah 0-2 dari Inter Milan pada laga Derby della Madonnina. Mantan Presiden AC Milan itu marah melihat mantan klub kebanggaannya tak berdaya di tangan klub tetangga.
Di laga yang dihelat di San Siro itu, skuat AC Milan sebenarnya mampu menahan imbang Inter di babak pertama. Namun di babak kedua, Rossoneri tak mampu menahan serangan rival sekotanya itu.
Awalnya, mereka dibobol oleh Marcelo Brozovic pada menit ke-49. Kemudian Romelu Lukaku yang ikut menjebol gawang Gianluigi Donnarumma pada menit ke-78.
Advertisement
AC Milan pun kalah 0-2 di pertandingan derby edisi pertama pada musim 2019-20 ini. Hasil itu juga memperpanjang tren negatif Rossoneri melawan Inter.
Â
Â
Emosi Berlusconi
Berlusconi ternyata juga ikut menyaksikan laga tersebut. Akan tetapi ia ternyata tidak menyaksikan penuh selama 90 menit.
Mantan PM Italia ini mengaku muak melihat performa tim asuhan Marco Giampaolo itu. Maka dari itulah ia memilih memalingkan muka saat laga berlangsung.
"Saya mencoba menontonnya di televisi. Akan tetapi setelah beberapa saat sepakbola Milan mengecewakan saya," ketusnya kepada Calciomercato.
Advertisement
Salah Galliani
Sebelumnya, eks wapres Milan Adriano Galliani pernah mengaku ia sempat nyaris mencoba merekrut Marco Giampaolo pada tahun 2016 silam. Galliani mengaku memutuskan untuk merekrutnya karena memiliki pemikiran yang sama dengan Berlusconi.
Klaim tersebut langsung dibantah oleh Berlusconi. Ia mengaku tak pernah ingin merekrut Giampaolo dari Sampdoria.
"Kalau begitu, ini salah Galliani! Kami tidak menganjurkan siapa pun," serunya.
"Milan memilihnya dan ia tampaknya bagi semua orang menjadi Pelatih yang baik. Saya belum pernah bertemu dengannya, jadi saya tidak bisa menghakiminya," ujar Berlusconi.
Saat ini AC Milan berada di peringkat 12 klasemen sementara Serie A. Sementara itu Inter Milan ada di posisi pertama klasemen dengan raihan 12 poin.
Sumber: calciomercato
Disadur dari Bola.net (Dimas Ardi Prasetya, published 23/9/2019)