Kasus Transfer Griezmann, Barcelona Seharusnya Malu Cuma Didenda Rp 4,6 Juta

Analis Marca Antonio Amaro menilai jumlah denda yang terlalu kecil kepada Barcelona justru menghancurkan harga diri klub tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Sep 2019, 17:25 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2019, 17:25 WIB
7 Klub Paling Boros di Bursa Transfer Musim Panas Ini
Striker Barcelona Antoine Griezmann. (AFP/Josep Lago)

 

Liputan6.com, Barcelona - Barcelona dijatuhi denda ringan terkait kasus pelanggaran pada negosiasi transfer Antoine Griezmann di musim panas 2019. Meski terlalu ringan, denda ini justru bisa mempermalukan Barcelona.

Kasus tersebut terjadi beberapa bulan lalu. Barcelona ternyata sudah bernegosiasi dengan Griezmann saat Atletico sedang menghadapi pertandingan penting, yakni di Liga Champions dan Liga Spanyol.

Jelas, kedua pihak ini telah mempermalukan Atletico. Terlebih karena Barcelona sengaja menunggu sampai 1 Juli 2019 untuk membayar klausul rilis Griezmann sebesar 120 juta euro.

Seharusnya, jika benar bernegosiasi sebelumnya, Barcelona perlu membayar 200 juta euro. Karena itu, Atletico tak terima dan merasa dibohongi.

Akhirnya, Atletico mengajukan tuntutan resmi ke pihak Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF). Anehnya, keputusan RFEF kepada Barcelona justru terbilang konyol.

 

 

Cuma Rp4,6 Juta

Barcelona Menang Tipis Atas Villarreal di Camp Nou
Penyerang Barcelona, Antoine Griezmann berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Villareal pada lanjutan pertandingan La Liga di Camp Nou, Rabu (25/9/2019). Barcelona menang tipis atas Villareal 2-1. (AP Photo/Joan Monfort)

Kamis (26/09/2019), RFEF sudah menjatuhkan keputusan terhadap kasus tersebut. Barcelona dianggap bersalah karena melanggar peraturan dan harus dijatuhi denda.

Uniknya, denda tersebut sangat kecil untuk klub sebesar Barcelona. Blaugrana hanya dikenai denda 300 juta euro atau Rp 4,6 juta rupiah. Jumlah itu jelas tidak sepadan dengan tingkat pelanggaran Barca.

Sebelumnya, sempat beredar rumor bahwa Barca bakal dikenai sansksi pertandingan tanpa penonton dan denda puluhan juta euro. Kini, RFEF justru mengambil keputusan sebaliknya.

 

Justru Bikin Malu

Bagi orang awam, denda itu mungkin dianggap menguntungkan Barcelona, tapi tidak bagi analis Marca, Antonio Amaro. Menurutnya, jumlah denda yang terlalu kecil itu justru menghancurkan harga diri Barcelona. Nama besar Barcelona sedang dipermalukan.

"[Barcelona] hanya didenda 300 euro sebagai hukuman telah bernegosiasi dengan pemain sebelum laga fase gugur [Liga Champions] yang krusial. Ya, hanya 300 euro, hukuman untuk mendiskusikan kontrak senilai lebih dari 23 juta euro per tahun," tutur Amaro.

"Josep Maria Bartomeu, yang mencemaskan kondisi keuangan Barcelona, jelas tidak perlu menyesuaikan bujet klub hanya karena denda ini. Dia tidak perlu membatalkan makan malam mewah untuk menanggulangi denda."

Selain Barcelona, Amaro menilai pihak RFEF juga harus memperbaiki peraturan tersebut. Jika 'menculik' pemain hanya dikenai sanksi 300 juta euro, jelas akan banyak klub lain yang meniru pelanggaran Barcelona.

 

Perbaiki Aturan

"Ini sangat konyol dan mereka jelas harus melakukan sesuatu untuk menghindari rasa malu karena denda ini. [RFEF] harus mengubah peraturan karena jumlah denda ini sangat sedikit seperti urat malu banyak orang," lanjut Amaro.

"Jika melanggar salah satu peraturan dasar hanya dihukum denda ringan maka bakal banyak tim-tim lain yang melakukan hal yang sama."

"Semua yang melakukan pelanggaran harus dihukum, tapi tidak 300 euro. Mari mengubah peraturan itu atau ubah sanksinya," tutupnya

Anehnya, meski denda tersebut sangat ringan, Barcelona tetap mengajukan banding. Mereka tidak senang dengan keputusan yang diambil federasi sepak bola Spanyol. Barcelona meyakini bahwa mereka sama sekali tak melakukan kesalahan dalam kasus ini.

Sumber: Marca

Disadur dari Bola.net (Penulis Richard Andreas, Published 27/09/2019)

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya