Diduga Pakai Doping, Andrea Iannone Terancam Akhiri Karier Lebih Cepat di MotoGP

Andrea Iannone diduga sudah memakai doping yang tak diizinkan FIM. Saat ini dia dilarang beraktivitas di balap motor dan terancam sanksi 4 tahun.

oleh Defri Saefullah diperbarui 18 Des 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 18 Des 2019, 17:00 WIB
Andrea Iannone
Sanksi berat bisa menghampiri Andrea Iannone kalau terbukti bersalah menggunakan doping di MotoGP Malaysia (AFP)

Liputan6.com, Lesmo- Pembalap Aprilia Racing, Andrea Iannone terancam mengakhiri karier di MotoGP lebih cepat gara-gara kasus doping. Seperti diketahui, Iannone mendapatkan hukuman awal karena tidak lulus tes doping saat MotoGP Malaysia lalu.

Saat ini, Andrea Iannone masih mengupayakan banding atas sanksi yang didapatkannya. Soalnya kalau banding ditolak, dia terancam sanksi larangan balap selama empat tahun.

Kalau itu terjadi, dia bisa akhiri kariernya lebih cepat. Aprilia Racing sendiri dikabarkan sudah menyiapkan Bradley Smith sebagai pengganti.

Andrea Iannone mengaku tidak percaya dengan sanksi awal yang didapatkannya. Dia meyakini tidak bersalah dengan tuduhan doping yang dialamatkan kepadanya.

"Saya masih rileks menghadapi ini. Saya ingin yakinkan fans dan Aprilia Racing tidak bersalah," tulis Andrea Iannone di akun media sosialnya.

 

Video

Siap Buktikan

Pebalap MotoGP Diprediksi Kian Meredup di Musim 201
Andrea bakal tersingkir dari MotoGP gara-gara kasus doping? (AFP/William West)

Iannone mengaku siap membuktikan dia tidak mengkonsumsi doping seperti yang dituduhkan. Soalnya, ada sampel B urine yang juga diambil pada MotoGP lalu.

Pada sampel awal, Iannone diduga sudah mengkonsumsi zat yang dilarang oleh FIM. Zat terebut mengandung Exogenous Anabolic Androgenic Steroids (AAS).

"Saya terbuka untuk melakukan analisa untuk melawan hasil tes doping yang kejutkan saya, selain itu saya juga belum menerima pengumuman resmi," ujarnya.

"Bertahun-tahun, juga musim ini, saya sudah jalani tes doping yang hasilnya selalu negatif. Itulah mengapa saya yakin dengan kasus ini."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya