Kobe Bryant Meninggal Dunia, Ini Percakapan Pilot Helikopter Sebelum Kecelakaan

Pilot helikopter yang membawa Kobe Bryant sempat meminta izin terbang dengan menggunakan visual khusus atau SVFR.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 29 Jan 2020, 13:40 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2020, 13:40 WIB
Kobe Bryant
Sejumlah petugas berusaha mengevakuasi korban jatuhnya helikopter di Calabasas, California, Minggu (26/1/2020). Legenda NBA, Kobe Bryant, menjadi salah satu korban tewas pada kecelekaan helikopter berjenis Sikorsky S-76B itu. (AP/Mark J. Terrill)

Liputan6.com, California - Satu persatu teka-teki yang menyelimuti kematian Kobe Bryant mulai terungkap. Rekaman percakapan antara pilot dan menara pengawas menjelaskan kondisi perjalanan mereka saat itu. 

Kobe Bryant mengalami kecelakaan helikopter di Calabasas, California, Los Angeles, AS, Minggu lalu atau Senin dini hari WIB. Sembilan orang tewas, termasuk Kobe dan putrinya, Gianna Bryant (13). 

Dilansir berbagai dari berbagai sumber, Kobe Bryant tengah dalam perjalanan menuju training camp Mamba Sports Academy saat insiden itu terjadi. Mantan pemain La Lakers itu rencananya akan menghadiri acara coaching clinic sekaligus menemani putrinya bertanding pada turnamen Mamba Cup. 

Kobe Bryant bertolak dari bandara Orange, LA menggunakan helikopter jenis Sikorsky S-76B yang dikendalikan pilot Ara Zobayan. Menurut pebelusuran  FlightRadar24.com, mereka lepas landas pada pukul 09.06 waktu setempat. Helikopter itu terbang dari sisi selatan menuju sisi utara Los Angeles. 

Bryant dijadwalkan melatih tim basket usia muda pada pukul 12.00 di Thousands Oaks California. Sementara putrinya, Gianna, dan dua rekannya yang juga ikut dalam penerbangan tersebut, yakni Alyssa Altobelli and Payton Chester juga akan menjalani pertandingan bersama tim mereka. 

Kabarkan Cuaca Buruk

Kobe Bryant
Berikut ini penampakan helikopter berjenis Sikorsky S-76B yang membawa legenda NBA, Kobe Bryant, saat kecelakaan di Calabasas, California. (Foto Kolase AP)

Perjalanan awalnya tanpa kendala. Namun sekitar pukul 09.21, helikopter Kobe tampak berputar-putar di atas Glendale, California, dekat Kota Burbank. Menara pengawas kemudian memperingatkan pilot. 

"Helikopter 2EX, bertahan di luar wilayah udara Burbank Kelas C. Ada pesawat terbang di sekitar," kata seorang pengawas lalu lintas udara seperti dilansir dari CNN. 

"2EX bertahan," jawab pilot Zobayan yang punya pengalaman terbang selama 20 tahun.

Tidak lama berselang, rekaman audio kontrol lalu lintas udara menunjukkan Zobayan meminta izin SVFR kepada menara pengawas. SVFR merupakan izin terbang dengan visual khusus. Aturan ini memungkinkan pilot terbang dalam kondisi cuaca lebih buruk dari yang diizinkan aturan visual biasa.

Pilot terkadang meminta izin SVFR di tengah penerbangan jika kondisi cuaca tiba-tiba berubah. Izin yang diberikan biasanya dengan pertimbangan tetap berhubungan dengan kontrol lalu lintas udara.

Percakapan kemudian terjadi lagi pada pukul 09.24. "Ini akan sedikit...." ujar menara pengawas saat pilot melanjutkan komunikasinya.  "Oke kami akan terus bertahan," ujar pilot Zobayan. 

Pada pukul 09.33, menara pengawas meminta Zobayan 5 Freeway dan mempertahankan SVFR. Saat itu, helikopter terus terbang ke arah utara. Zobayan lalu menjawab permintaan tersebut. 

"Pertahankan special VFR atau di bawah 2500, I-5 ke utara," ujarnya. 

Ganti Menara Pengawas

Kobe Bryant
Sejumlah petugas berusaha mengevakuasi korban jatuhnya helikopter di Calabasas, California, Minggu (26/1/2020). Legenda NBA, Kobe Bryant, menjadi salah satu korban tewas pada kecelekaan helikopter berjenis Sikorsky S-76B itu. (AP/Mark J. Terrill)

Tidak lama kemudian, menara kontrol Burbank meminta pilot beralih ke menara pengawas Van Nuys.

"Van Nuys, helikopter 2EX bersama Anda dengan transisi special VFR. Saat ini kami ada di 1400," kata Zobayan. Pemberitahuan ini segera direspons menara pengawas Van Nuys.

"Angin tenang, jarak pandang 2 1/2, langit 1100 mendung, altimeter Van Nuys 30.16. Silakan ke Van Nuys kelas D, di timur laut Van Nuys," jawab menara pengawas. 

Menurut petugas NTSB, Jennifer Homendy, untuk beberapa saat helikopter terbang mengikuti panduan menara pengawas demi menghindari lalu lintas udara. Namun tidak lama menara pengawas memberi tahu kalau helikopter yang ditumpangi Kobe Bryant terlalu rendah dari yang diminta. 

Pilot lalu menyampaikan ke menara pengawas untuk terbang lebih tinggi demi menghindari kabut. Dan itu menjadi transmisi terakhir yang diterima menara pengawas dari pilot Zobayan. 

Hilang Kontak

Kobe Bryant
Asap mengepul saat jatuhnya helikopter di Calabasas, California, Minggu (26/1/2020). Legenda NBA, Kobe Bryant, menjadi salah satu korban tewas pada kecelekaan helikopter berjenis Sikorsky S-76B itu. (AP/Richard Vogel)

Pada pukul 09.42, menara pengawas mencoba menghubungi Zobayan tapi tidak mendapat jawaban.

"72EX, Anda mengikuti kode 1200. Apakah Anda mengikutinya? ujar petugas menara pengawas.

"Katakan keinginan Anda," menara pengawas menambahkan. 

"Anda masih terlalu rendah untuk penerbangan saat ini."

Menurut NTSB, pada pukul 09.45, helikopter menghilang dari radar. 

Sementara Petugas Kepolisian LA, Alex Villanueva, mengatakan 911 pertama kali menerima informasi kecelakaan itu pada pukul 09.47. Helikopter Kobe Bryant kemudian ditemukan di perbukitan Calabasas, California, LA, dalam kondisi terbakar. Sembilan orang dinyatakan tewas dalam insiden tersebut. 

Daftar 9 Korban Tewas

Ucapan dukacita Kylie Jenner untuk Kobe Bryant dan korban lain. (Instagram/ kyliejenner)
Ucapan dukacita Kylie Jenner untuk Kobe Bryant dan korban lain. (Instagram/ kyliejenner)

Daftar Korban Tewas:

1. Kobe Bryant (Legenda NBA-41)

2. Gianna Bryant (Putri Kobe Bryant-13)

3. John Altobelli (Pelatih Bisbol Orange Coast College)

4. Keri Altobelli (Istri John Altobelli)

5. Alyssa Altobelli (Putri John Altobelli)

6. Christina Mauser (Pelatih Harbor Day School)

7. Sarah Chester (Ibu Payton)

8. Payton (Satu tim Gianna)

9. Ara Zobayan (Pilot helikopter)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya