Liputan6.com, Jakarta - Klub Liga Italia mulai membicarakan opsi untuk menyelesaikan musim 2019/2020 menyusul penundaan akibat virus Corona. Namun, salah satu pilihan yakni berlangsungnya play-off sudah ditolak.Â
Situasi di Italia memburuk menyusul pandemi virus Corona yang melanda. Bukan hanya berdampak pada aktivitas publik, sepak bola pun merasakan dampak dari virus yang punya nama lain COVID-19 tersebut.
Pemerintah Italia telah melakukan lock down beberapa kota terdampak, menutup aktivitas pendidikan, serta melarang penerbangan ke negara tertentu. Selain itu, Italia juga melarang digelarnya laga Liga Italia sampai April yang akan datang.
Advertisement
Beberapa pemain dilaporkan positif virus Corona. Bek Juventus, Daniele Rugani menjadi yang pertama. Setelah itu ada pemain Sampdoria, Manolo Gabbiandini. Lalu, empat pemain Sampdoria lainnya menyusul positif.
Gagasan yang Ditolak
Pihak FIGC sudah menggelar pertemuan awal dengan peserta Liga Italia dan otoritas terkait. Lalu, muncul beberapa opsi untuk kelanjutan musim 2019/2020. Salah satunya opsi play-off dan play-out.
Play-off akan dilakukan untuk menentukan siapa yang meraih scudetto. Bakal ada empat tim yang ikut babak ini yakni Juventus, Lazio, Inter Milan, dan Atalanta. Mereka berada di empat besar klsemen Serie A hingga pekan ke-26.
Bukan hanya untuk scudetto, ada juga laga play-out untuk menentukan klub yang degradasi pada. Klub yang berada di papan bawah klasemen bakal diadu. Hal yang sama berlaku bagi klub Serie B yang berada di papan atas klasemen.
Jurnalis La Gazzetta dello Sport, Nicolo Schira, melaporkan ide ini ditolak para kontestan Serie A. Sebab, format tersebut dianggap tidak adil. Mereka pun siap duduk dengan FIGC untuk mencari solusi kelanjutan musim 2019/2020.
Advertisement
Ingin Tuntas
Nicolo Schira menambahkan, klub Serie A ingin kompetisi tetap digelar sampai tuntas. Semua laga tetap dimainkan dan berakhir sebelum 30 Juni, ketika masa kontrak beberapa pemain dan pelatih usai bersama klubnya.
Klub Liga Italia bahkan bersedia menjalani jadwal yang padat, bermain sekali dalam tiga hari, demi merampungkan semua laga sebelum 30 Juli 2020. Ide ini bakal disampaikan pada pertemuan dengan FIGC dan pihak Lega yang digelar Sabtu (14/3/2020) lewat sambungan video.
Dengan jadwal yang diajukan tersebut, klub-klub Serie A juga akan meminta gelaran Euro 2020 ditunda. Sebab, jika kompetisi berakhir pada Juni, tidak ada waktu bagi Euro 2020 dan harus digeser pada 2021 yang akan datang.
Â
Sumber: La Gazzetta dello Sport
Disadur dari: Bola.net (Penulis: Asad Arifin, Published: 14/3/2020)