Liputan6.com, Galicia - Mantan pemain Celta Vigo, Toni Dovale, tertahan di negaranya, saat wabah virus Corona Covid-19 menyebar ke berbagai negara, termasuk Spanyol. Dalam situasi seperti ini, pria berusia 29 tahun tersebut milih untuk mempraktekkan kemampuannya yang lain di luar bermain sepak bola.
Seperti dilansir Marca, Dovale yang musim lalu memperkuat Navy FC di Liga Thailand, kembali ke negaranya saat wabah virus Corona Covid-19 baru muncul di Wuhan, Tiongkok pada akhir tahun lalu. Dovale memutuskan untuk pulang kampung karena kompetisi di Negeri Gajah Putih itu sudah berakhir.
Baca Juga
"Saya tiba di Galicia sebelum Natal, ketika musim di Thailand sudah selesai. Dan sekarang, saat kompetisi hendak bergulir kembali, semua ini terjadi," kata Dovale kepada Radio Marca.
Advertisement
"Pertama-tama mereka menempatkan orang-orang dari Eropa dalam karantina, lalu mereka melarang kamu masuk, sekarang sudah meledak di sini," ujar Dovale menambahkan.
Sejak pertama kali ditemukan akhir tahun lalu, penyebaran virus Corona Covid-19 terus meluas ke berbagai negara. Hingga saat ini, kasusnya sudah ditemukan di lebih dari 150 negara. Data terbaru yang diterbitkan John Hopkins University (26/3/2020 pukul 14.00WIB) mencatat jumlah korban Virus corona Covid-19 sudah mencapai 472.026 orang dengan jumlah kematian sebanyak 21.308 jiwa.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Jual Masker
Spanyol juga terpapar virus ini dengan jumlah kasus sebanyak 49.515 orang dan 3.647 kematian. Untuk menghambat penularan virus ini, pemerintah Spanyol memutuskan untuk menerapkan lockdown. Warganya diminta untuk bertahan di rumah dan sejumlah fasilitas umum ditutup.
Selain penjual bahan kebutuhan pokok, pemerintah masih mengizinkan apotek beroperasi. Dovale yang memiliki bekal ilmu kedokteran tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Seperti dilansir dari AS, dia kemudian memanfaatkan waktu luangnya dengan bekerja di apotek milik keluarga di Galicia.
"Saya belajar kedokteran beberapa tahun lalu dan sedang mencari waktu magang, tapi belum sempat karena saya di luar negeri dan ini sebuah momen baik untuk mengulurkan tangan, membantu, dan berkontribusi dengan cara apapun yang saya bisa, seperti warga lainnya," kata Dovale.
"Saya lebih piawai menggocek bola daripada menjual masker tapi ini situasi berbeda di mana kami belum pernah lihat sebelumnya dan kita semua harus mengambil peran masing-masing," bebernya.
Advertisement
Berharap Pandemi Segera Mereda
Meski menikmati profesi barunya, Dovale berharap pandemi global virus Corona bisa segera teratasi. Dengan demikian, dia bisa kembali lagi ke profesi terbaiknya, yakni sebagai pesepak bola.
"Yang kami inginkan adalah kembali ke rutinitas dan kehidupan normal. Dalam kasus saya, bermain di Thailand. Tapi sekarang saya harus membantu di tempat lain dan saya merasa bangga akan hal itu dan saya berusaha untuk memberi kontribusi," beber jebolan akademi sepak bola Barcelona, La Masia itu.
Kontribusi Atlet Lain
Di tengah pandemi global virus Corona Covid-19 saat ini, sejumlah atlet dan pesepak bola profesional ikut turun tangan dengan cara masing-masing. Ada yang mengirimkan bantuan berupa alat-alat kesehatan dan menggalang dana untuk rumah sakit yang membutuhkan bantuan. Sebagian lagi menyediakan penginapan-penginapan gratis bagi petugas medis yang berjibaku melawan Covid-19.
Di Italia, atlet rugbi Maxime Mbanda, bahkan turun langsung ke barisan depan pertempuran melawan Covid-19 sebagai supir ambulans. Dia menjadi sopir ambulans bersama sukarelawan Yellow Cross di Parma, Emilia Romagna, salah satu kawasan yang terdampak Covid-19 paling parah di Italia.
Semula dia hanya membantu mendistribusikan alat pelindung diri, obat, dan makanan. Namun Mbanda kini sudah dipercaya memindahkan pasien positif virus Corona. (Simak kisah lengkapnya di sini).
Advertisement