Corona Covid-19 Masih Merajalela, AC Milan Tunda Kembali Berlatih

AC Milan mengumumkan bahwa timnya belum akan kembali menggelar sesi latihan setelah pandemi virus corona Covid-19 di Italia belum juga bisa dikendalikan.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 28 Mar 2020, 18:45 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2020, 18:45 WIB
Inter Milan vs AC Milan
Para pemain AC Milan. (AP/Antonio Calanni)

Liputan6.com, Milan - AC Milan mengumumkan bahwa timnya belum akan kembali menggelar sesi latihan setelah pandemi virus corona Covid-19 di Italia belum juga bisa dikendalikan.

Sebelumnya, Napoli dan Lazio juga batal untuk kembali berlatih karena alasan yang sama. AC Milan sendiri tidak akan melanjutkan aktivitas-aktivitas terkait sepak bola sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

"AC Milan mengumumkan bahwa agenda tim untuk kembali berlatih akan diundur mengacu kepada tanggal yang diberikan pihak-pihak berwenang dan saran medis," bunyi pernyataan yang dikeluarkan AC Milan.

"Kesehatan dan keselamatan para pemain, staf, dan komunitas kami menjadi perhatian utama klub," lanjut pernyataan itu.

Kompetisi Liga Italia ditunda sampai 3 Mei mendatang, setelah sebelumnya hanya hingga 3 April 2020. Penundaan diundur karena penyebaran virus corona Covid-19 di Italia belum juga bisa dikendalikan.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

 

Belum Menurun

Penyerang AC Milan, Ante Rebic.
AC Milan memutuskan menunda untuk kembali latihan. (AFP/Marco Bertorello)

Italia telah memberlakukan lockdown sejak 9 Maret 2020, tapi penyebaran virus corona Covid-19 tampak masih belum menurun. Teranyar, terdapat korban meninggal sebanyak 969 orang dalam tempo satu hari yakni pada Jumat (27/3/2020).

Hingga Jumat (27/3/2020), total kasus positif terinfeksi Covid-19 mencapai 86.498 orang. Sementara total korban jiwa di Italia mencapai 9.134 orang dan berpotensi bertambah.

Italia Terparah

Italia merupakan negara terparah di benua Eropa dalam urusan kasus positif terjangkit virus corona Covid-19. Di dunia, Amerika Serikat menjadi negara paling tinggi dengan jumlah kasus orang terinfeksi mencapai 104.205 orang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya