Liputan6.com, Manchester - Penyerang Manchester United (MU) Marcus Rashford memberi reaksi yang tidak terduga terkait sanksi UEFA kepada Manchester City. Ia justru mengaku tidak senang dengan hukuman tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, UEFA menilai Manchester City telah bersalah karena melanggar aturan Financial Fair Play pada Februari 2020. Otoritas sepak bola Eropa itu menghukum City dengan larangan tampil di Liga Champions selama dua musim ke depan.
Manchester City mengajukan banding atas sanksi itu ke Pengadilan Arbitrase Olahraga. Klub Inggris ini menyatakan tidak bersalah.
Advertisement
Pengadilan Arbitrase Olahraga hingga kini masih menginvestigasi kasus tersebut. Jika terbukti bersalah, maka Manchester City harus merelakan tiket Liga Champions menjadi milik MU, meski rival mereka itu finis di posisi kelima Liga Inggris.
Tapi, Rashford justru tidak terhibur dengan sanksi yang diterima City. "Tidak (senang). Saya memiliki teman yang bermain bagi Man City. Jadi tidak baik mereka mendapat hukuman ini," kata pemain MU berusia 22 tahun tersebut dalam wawancara dengan BT Sport.
Â
Masa Depan Pep Guardiola
Pep Guardiola mampu membawa Manchester City dua kali juara Liga Inggris sejak menjadi manajer klub tersebut pada 2016 lalu. Namun, juru taktik asal Spanyol ini belum sukses di Liga Champions.
Dengan ancaman sanksi dua musim tidak tampil di Liga Champions, masa depan Guardiola bersama Manchester City pun menjadi spekulasi. Tetapi, Rashford melihat Guardiola tidak akan meninggalkan Etihad Stadium dalam waktu dekat.
"Itu pertanyaan yang sulit," jawab Rashford ketika ditanya tentang masa depan Guardiola. "Tidak, Pep manajer top. Saya pikir City beruntung memiliki manajer seperti dia."
Â
Advertisement