Ini Tips Mengindari Hoaks Selama Pandemi Virus Corona Covid-19

Begitu banyak hoaks selama pandemi virus corona covid-19 ini. Dalam laporan Menkominfo disebutkan terdapat 474 kasus hoaks terkait virus ini.

oleh Imelda Rahma diperbarui 09 Apr 2020, 19:10 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2020, 19:10 WIB
Berita hoaks
Tips Mengindari Hoaks di Tengah Pandemi Covid-19

Jakarta - Begitu banyak hoaks selama pandemi virus corona covid-19 ini. Dalam laporan Menkominfo disebutkan terdapat 474 kasus hoaks terkait virus ini.

Hoaks atau berita palsu ini sayangnya mudah menyebar luas ke masyarakat sehingga memantik kekhawatiran dan ketakutan yang lebih tinggi. Oknum-oknum tidak bertanggungjawab memanfaatkan momen pandemi corona covid-19 ini untuk memancing emosi banyak orang dengan membuat berita-berita palsu.

Akibatnya, masyarakat banyak memiliki pemahaman yang salah sampai menimbulkan tindakan-tindakan yang berbahaya. Hal ini tentunya harus ditanggapi bersama. Wabah ini masih terus berlangsung, jika berita hoaks tidak segera dibasmi maka akan menimbulkan dampak lain yang lebih buruk.

Oleh karena itu, pada artikel kali ini Fimela.com akan membagikan tips menghindari berita hoaks ditengah pandemi Covid-19. Kamu perlu membaca dan mengaplikasikan tips berikut ini agar tidak mudah percaya pada berita palsu yang memberikan informasi palsu pula mengenai Corona Covid-19. Simak tipsnya berikut ini.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Waspada Dengan Judul yang Provokatif

Waspada Dengan Judul yang Provokatif
Ilustrasi Koran dan Berita Credit: pexels.com/Kaboompics

Tips mengindari berita hoaks ditengah pandemic Covid-19 yang pertama ialah mewaspadai judul-judul berita yang provokatif. Berita hoax sering menggunakan judul berita yang sensasional dan provokatif. Hal ini untuk membuat para pembaca merasa tertarik untuk membuka dan membaca berita tersebut.

Tetapi pastinya hal ini berbeda dengan strategi marketing pemberitaan professional, beberapa memang memainkan judul agar menarik minat pembaca,. Namun, pada berita hoaks biasanya mereka akan langsung menuding pihak tertentu. Isi beritanya pun hanya rombakan dari media resmi lain untuk mempermudah membangun opini sesuai yang diinginkan pembuat hoax.

Oleh karena itu, waspadai judul berita provokatif yang kamu temukan, sebaiknya kamu melakukan pemeriksaan dengan memeriksa berita dari sumber lain yang terpercaya. Melalui cara ini kamu akan mudah membandingkan dan melihat mana berita yang memang asli berita dan mana yang merupakan berita palsu.

Mencermati Alamat Situs Berita

Mencermati Alamat Situs Berita
Ilustrasi Mencermati Situs Berita Online Credit: pexels.com/Kaboompics

Kedua, tips menghindari berita hoaks selama pandemic Covid-19 adalah mencermati alamat situs berita online yang kamu baca. Cermati URL situs tersebut, biasanya situs yang belum terverifikasi sebagai institusi resmi banyak menggunakan domain blog, maka jika sudah begitu, keaslian informasinya patut diragukan atau dipertanyakan.

Dilansir dari portal resmi Kominfo, bahwa jika merujuk pada catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita. Dari jumlah tersebut, yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Artinya terdapat setidaknya puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet yang mesti diwaspadai.

Maka dari itu, mulai sekarang cermati alamat situs berita online yang sering kamu baca, lakukan pemeriksaan apakah situs tersebut merupakan situs resmi atau hanya situs buatan untuk menyebarkan berita palsu.

Cermati Fakta Berita

Cermati Fakta Berita
Ilustrasi Membaca Berita Online Credit: pexels.com/MarcusAurelius

Tips ketiga untuk menghindari berita hoaks ialah mencermati fakta dari berita yang kamu baca. Coba perhatikan dari mana berita tersebut berasal dan siapa yang menjadi sumbernya. Sebaiknya jangan mudah percaya jika sumber yang ditulis adalah tokoh publik tertentu, tokoh politik, atau pengamat, karena sangat diragukan.

Kemudian perhatikan juga jumlah narasumber pada berita tersebut, jika hanya terdapat satu sumber maka, pembicara tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh dari berita tersebut. Kemudiam, berita juga bisa menjadi tidak berimbang karena kurangnya narasumber.

Hal lain yang tidak kalah penting ketika kamu mencermati berita ialah isi berita itu sendiri, apakah berita tersebut mengandung fakta atau hanya opini semata. Dilansir dari portal resmi Kominfo yang menuliskan bahwa Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sementara opini adalah pendapat dan kesan dari penulis berita sehingga memiliki kecenderungan untuk bersifat subyektif.

Melaporkan Berita Hoaks

Melaporkan Berita Hoaks
Ilustrasi Pelaporan Berita Palsu Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Terakhir, tips untuk menghindari berita hoaks ditengah pandemi Covid-19 ialah melaporkan berita palsu yang kamu temui dengan berbagai cara. Biasanya ketika kamu mendapatkan berita di media sosial mereka memiliki fitur untuk melaporkan apakah berita ini palsu, spam, dan sebagainya.

Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah berita tersebut dibaca dan dibagikan oleh pembaca lainnya. Kominfo sendiri sebagai kementerian yang mengurusi penyebaran berita hoaks sudah memiliki fitur khusus bagi masyarakat yang ingin melapor. Kamu bisa langsung mengakses portal resminya dan melaporkannya disana.

Jangan takut untuk melapor karena tindakan ini dapat memtus rantai penyebaran berita hoaks yang akan menyelamatkan banyak orang dari informasi yang salah.

Disadur dari Fimela.com (Imelda Rahman/Ayu Puji Lestari)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya