Materazzi Ungkap Ejekan Sebenarnya pada Zidane di Final Piala Dunia 2006

Marco Materazzi akhirnya buka suara soal insiden tandukan kepala Zinedine Zidane di Final Piala Dunia 2006. Ia merasa amat bersalah dengan kejadian itu.

oleh Ario Yosia diperbarui 05 Mei 2020, 08:50 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2020, 08:50 WIB
Zinedine Zidane dan Marco Materazzi
Pemain Prancis, Zinedine Zidane, menanduk bek Italia, Marco Materazzi, pada final Piala Dunia 2006. (Huffintonpost)

Jakarta Tandukan Zinedine Zidane pada Marco Materazzi merupakan salah satu momen ikonik pada ajang Piala Dunia 2006. Kini, setelah belasan tahun, Materazzi akhirnya membuka kebenaran di balik insiden tersebut.

Kala itu, Prancis bertemu Italia di partai pemungkas. Kedua tim sama kuatnya, sama-sama jadi favorit juara. Prancis sedikit lebih diunggulkan karena punya Zinedine Zidane dalam timnya.

Pertandingan berjalan ketat, skor 1-1 pada waktu normal, babak tambahan pun tidak bisa dihindari. Lalu, sekitar menit 108, Zidane terlibat adu mulut dengan Materazzi.

Entah apa yang dikatakan Materazzi, Zidane yang awalnya berlari untuk kembali ke posisinya justru menoleh ke arah bek Inter Milan itu. Zidane kemudian menghentikan langkahnya, menghadap Materazzi, lalu menanduk dada bek Italia itu dengan sangat keras.

Zidane langsung dihukum kartu merah oleh wasit, tapi dia tidak menunjukkan wajah penyesalan. Mengenal Zidane, sepertinya Materazzi melontarkan kalimat yang benar-benar membuatnya lepas kontrol.

Zinedine Zidane merupakan salah satu pemain paling elegan dalam sejarah sepak bola, dia jarang terlibat kontroversi apa pun. Sebab itu, jelas Materazzi telah melontarkan kalimat provokatif yang membuat Zidane naik pitam.

 

Bukan Tentang Ibu Zidane

Zinedine Zidane
Pada Piala Dunia 2006, Zinedine Zidane pernah melakukan tindakan kontroversial dengan menyundul pemain Italia, Marco Materazzi, saat laga final Piala Dunia di Jerman. (AFP/John Macdougall)

Beberapa tahun lalu, tepatnya pada tahun 2016, Materazzi sudah pernah bicara soal insiden ini. Dia mengaku bersalah, tapi mencoba membela diri. Sebab, saat itu Materazzi sempat dianggap sebagai pemain paling buruk karena menghina Ibu Zidane.

Beredar rumor bahwa Materazzi menghina ibu Zidane, bahkan kabarnya melontarkan kalimat tabu. Pada tahun 2016 lalu, Materazzi membela diri, dia hanya berkata: "Anda bisa berikan kostum untuk saudara perempuan Anda."

Berikut pembelaan Materazzi: "Apa yang saya katakan memang bodoh, tapi tidak pantas mendapatkan reaksi sebesar itu. Anda akan mendengar kata-kata yang lebih keras di jalanan Naples, atau MIlan, atau Paris, kata-kata yang lebih buruk."

Materazzi pun membantah telah menghina Ibu Zidane, katanya: "Ibu saya meninggal dunia saat saya masih 15 tahun, saya tidak akan pernah menghina Ibunya. Saya bicara soal saudara perempuannya."

Ejekan soal Saudara Perempuan

Prancis
Marco Materazzi, bek Italia ini dianggap sebagai provokator yang menyebabkan Zinedine Zidane mendapat kartu merah pada final Piala Dunia 2006. Dalam laga di Olympiastadion itu Prancis akhirnya kalah adu penalti dari Italia. (AFP/John Macdougall)

Kini, empat tahun setelah komentar di atas, Materazzi membeberkan pengakuan berbeda. Mengutip Football Italia, dia mengaku 'meminta' saudari perempuan Zidane, bukan meminta Zidane memberikan kostumnya.

"Saya tidak menduga tandukan itu, tapi saya kira itulah yang menyelamatkan saya. Jika saya menduganya, kami berdua bakal berakhir di ruang ganti lebih cepat," ungkap Materazzi.

"Saya menjaga dia dengan ketat. Saya terus meminta maaf ketika dia bereaksi dengan buruk, tapi pada kali ketiga, saya diam saja."

"Dia berkata pada saya: 'Jika mau, Anda bisa memiliki kostum saya setelah pertandingan'. Saya menjawab: 'Saya lebih suka saudara perempuanmu'."

Intinya, Zidane menawarkan kostumnya, tapi Materazzi meminta saudara perempuannya. Tandukan itulah jawaban Zidane.

 

Sumber asli: Football Italia

Disadur dari: Bola.com (penulis/editor, Ario Yosia, published 5/5/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya